Cengkepala

Asia’s Music Cities Forum 2025: Ambon Perkuat Posisi Sebagai Kota Musik Dunia

Ambon, CENGKEPALA.COM – Asia’s Music Cities Forum (AMCF) 2025 resmi dibuka di Zest Hotel Ambon pada Kamis (30/10/2025), sebagai bagian dari rangkaian Amboina International Music Festival (AIMF) 2025. Acara ini juga menjadi momentum perayaan ulang tahun keenam Ambon sebagai Kota Musik Dunia UNESCO.

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya forum ini. “Dengan sukacita, saya menyambut seluruh peserta dari berbagai negara, termasuk Thailand, Malaysia, Belanda, dan Yunani. Kehadiran Anda semua adalah kehormatan bagi Kota Ambon,” ujarnya.

Wattimena menjelaskan bahwa AMCF dan AIMF merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Ambon bersama Ambon Music Office (AMO). “Penyelenggaraan event ini bertujuan untuk memperkuat posisi Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO melalui diplomasi budaya dan pemberdayaan ekosistem lokal. Ini juga menjadi momentum strategis dalam mendorong pembangunan kota yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs 2030,” tambahnya.

Wali Kota juga berharap forum ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku musik di Ambon untuk mengekspresikan karya mereka. “Atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya menyampaikan selamat datang kepada Ibu Deputi dan seluruh peserta. Selamat berdiskusi dan berkarya di Kota Ambon,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kreativitas Media, Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Agustini Rahayu, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya AMCF. “Merupakan kehormatan bagi saya untuk hadir di forum ini. AIMF sejak tahun 2018 telah diakui UNESCO karena karakternya yang kuat dalam menghubungkan musik tradisional dan modern, serta menjadikan Ambon sebagai simbol kolaborasi lintas budaya,” ungkapnya.

Rahayu menambahkan bahwa forum ini menjadi ajang penting untuk membangun jejaring diplomasi budaya, kreativitas, dan kerja sama antar kota kreatif di Asia. “Kami percaya bahwa ekonomi kreatif daerah adalah mesin penggerak pertumbuhan ekonomi yang memanfaatkan ide, inovasi, dan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Kementerian Ekonomi Kreatif RI, lanjut Rahayu, terus berupaya mendorong pelaku musik dan kreator Indonesia untuk memiliki akses pasar yang lebih luas, serta memperluas ekosistem musik nasional yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan global. “Semoga forum ini dapat melahirkan pemikiran dan kerja sama yang tidak hanya memperkuat posisi musik di Asia, tetapi juga membawa pesan persatuan dan perdamaian,” harapnya.

Pembukaan AMCF 2025 ditandai dengan pemukulan tifa oleh Deputi Bidang Kreativitas Media, Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Agustini Rahayu.(CP-02)

Views: 7