Cengkepala

Adu Mulut Dalam Aksi MDW Seriusi Masalah Gizi Buruk di Seram

Ambon, cengkepala.com – Adu mulut antar koordinator Moluccas Democratizsation Watch (MDW) dengan kepolisian tak terhindarkan. Aksi MDW dalam rangka meminta  perhatian pemerintah atas realitas gizi buruk di pulau seram itu, sempat dihentikan akibat insiden adu mulut.

Ikhsan Tualeka, coordinator MDW dikonfirmasi, Sabtu (24/11) membenarkan hal tersebut. Dikatakan, aksi yang digelar pihaknya tersebut berlangsung tepat hari Jumaat (23/11/2018) di depan Gong Perdamaian Dunia kota Ambon.

Tualeka menjelaskan, aksi yang digelar dengan startegi mebentangkan puluhan umbul-umbul protes pemerintah daerah tersebut awalnya berjalan baikn dan tertib. Namun tidak lama ada dari pihak kepolisian dengan arogannya menyambangi peserta aksi dengan mengeluarkan nada yang kasar.

Tak terima dikasari oknum polisi tersebut, Tualeka selaku coordinator pun protes hingga adu mulut tak terhindarkan.

Sebagaimana dijelaskan, dalam aksi tersebut, MDW bersama para demostran yang berjumlah sekitar 30 orang nekat menutup mulut menggunakan perekat warna hitam (Lak Band), sebagai bentuk kekesalan terhadap Pemerintah Provinsi Maluku yang tidak serius menangani masalah gizi buruk yang terjadi di pulau Seram.

Selain itu dalam aksi tersebut, MDW menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya berkaitan dengan musibah gizi yang terjadi di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi pada pertengahan tahun hingga menyebabkan 3 orang meninggal dunia diantaranya 2 balita.

Selain gizi buruk yang dialami masyakat pedalaman hutan Seram Utara Timur Kobi, masalah gizi buruk juga dialami oleh 4 orang anak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang yang dirawat intensif oleh petugas medis rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Bula.

Empat orang anak yang terserang guzi buruk dan dirawat intensif di RSUD Kota Bula, masing-masing, Ona Lasari (3 tahun) Ishak Lasari ( 1 tahun 10 bulan), Indra Lumalutur (1 tahun 7 bulan ) dan Amar Kotawasih (4 tahun 5 bulan).

Pasien Ina Lasari dan adiknya Ishak Lasari merupakan penderita Gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Seram Timur, sedangkan Indra Lumalutur berasal dari Kecamatan Tutuk Tolo dan Amar ketawasih berasal dari Kecamatan Pulau Panjang.

Dalam pernyataan sikap, MDW juga mengemukakan berdasakan temuan yang terjadi di masyarakat di Kabupaten SBT tercatat sejak Januari 2018 RSUD Bula, telah merawat 40 anak yang menderita gizi buru.*** Rul

Views: 0