Cengkepala

Busung Lapar di Pegunungan Manusela Mematik Perhatian Kapolda

Ambon, cengkepala.com – Demi menyelamatkan putra kesayangannya, Barce Rehena, rela berjalan kaki selama tiga hari dari negeri Marahena ke pemukimana warga di Wahai.

Negeri Marahena berada di Pegunungan Manusela, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

Kegigihan Barce demi anaknya, Fredo Rehena, balita yang baru berusia 7 Bulan pengidap  penyakit busung lapar.

Pria 32 tahun ini memboyong putra bungsunya turun gunung menuju Puskesmas di daerah  Wahai. Perihal jarak tempuh selama tiga hari, Barce Rehena mengaku, bisa saja lebih dari tiga hari jika perjalananya diterpa hujan.

“Jika hujan, pasti sungai tidak bisa dilewati. Biasanya kita tunggu air sungai surut dan baru bisa lewat,” akui Barce saat ditanyai.

Rupanya, cerita kegigihan Barce Rehena sampai ketelinga Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Polisi Drs. Royke Lumowa, M.M.

Ia memberikan bantuan kepada keluarga korban penderita busung lapar. Bantuan kemanusiaan diterima secara langsung oleh ayah korban, Barce Rehena, di ruang kerja Kapolda Maluku, Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Jumat (7/12).

Bantuan kemanusiaan tersebut diterima setelah melewati getirnya perjuangan menyelamatkan anaknya Fredo, korban busung lapar.

Kepada wartawan usai menerima bantuan, Barce menyampikan ungkapan terimaksihnya kepada Kapolda Maluku.

Barce menceritakan, anaknya sempat dirawat inap selama dua minggu. Setelah itu dirawat jalan selama seminggu di puskesmas Wahai.

“Anak kami dirawat selama tiga minggu di Wahai,” ujarnya.

Selama tiga pekan dirawat, pasien gizi buruk ini dibawa menuju Rumah Sakit Masohi, Ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Evakuasi korban dilakukan setelah Kepala Puskesmas berkoordinasi dengan Pendamping Desa dan Raja Marahena.

“Mungkin kepala puskesmas Ibu Yam Kitelawai koordinasi dengan pendamping desa Pak Marlon Talahatu dan Raja Negeri Marahena untuk mengeluarkan dana desa sebanyak Rp 5.710.000,” ungkap Barce.

Setelah itu, lanjut Barce, anaknya kembali di rujuk ke Rumah Sakit Masohi untuk mendapat perawatan medis yang lebih baik.

“Untuk biaya dari Wahai ke Masohi, harga mobil untuk 3 orang sebesar Rp 450 ribu. Satu kepala Rp 150 ribu,” terangnya.

Dia mengaku, saat ini korban yang memiliki tiga orang kakak itu telah sembuh. Dan untuk sementara masih berada di Negeri Air Besar Kecamatan Seram Utara.

“Sudah dua bulan lebih kami dari Marahena. Korban saat ini sudah berada di Desa Air Besar Kecamatan Seram Utara. Sudah sembuh. Sudah pulih. Sekali lagi, terima kasih banyak untuk Bapak Kapolda Maluku yang peduli dengan keluarga kami,” tandasnya.** Rul

Views: 0