Cegah Eksploitasi Seksual Anak Pada Asian Games 2018, Ini Seruan ECPAT
Ambon, cengkepala.com – Perhelatan Asian Games yang berjalan belum seminggu namun sudah terjadi skandal seks yang melibatkan peserta even kejuaraan bergengsi tersebut. Dimana ada empat atlet Basket asal Jepang terlibat transaksi seks dengan wanita asal Indonesia.
Keempat pebasket asal negeri Matahari terbit tersebut masing-masing, Keita Imamura (22), Takuma Sato (23), Takuya Hashimoto (23), dan Yuya Nagayoshi (27).Terkait peristiwa memalukan tersebut program Manager END CHILD PROSTITUTION, CHILD PORNOGRAPHY & TRAFFICKING OF CHILDREN FOR SEXUAL PURPOSES (ECPAT), Andy Ardian dalam rilisnya yang diterima media ini Sabtu, (25/8) menyatakan kejadian ini bukan hanya menjadi tamparan bagi atlet dan negaranya. Akan tetapi juga menjadi tamparan bagi semua pihak untuk mengantisipasi dampak negatif akibat penyelengaraan even olahraga Internasional.
Menurut Ardian dalam banyak even olahraga, banyak pengunjung yang tidak hanya menikmati permainan tetapi mengambil kesempatan untuk menikmati eksploitasi seksual.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah memprediksi bahwa terdapat sekitar 170,000 turis olah raga yang datang berkunjung selama ASIAN Games berlangsung. 10,000 diantaranya merupakan atlet dan para offisial. Karena itu permintaan seksual anak semakin tinggi, alhasil tak jarang anak dijadikan korban untuk kepuasan seksual dan dikomersialisasikan.
Terlebih lagi, selama ASIAN Games berlangsung, 17.000 siswa di 34 sekolah di Jakarta yang diliburkan di Jakarta dan Palembang dapat berpotensi pemicu meningkatnya kejadian eksploitasi seksual terhadap anak.
Pasalnya pada penyelenggaraan even olahraga sebelumnya kasus eksploitasi seksual anak sering terjadi, seperti halnya ketika FIFA World Cup 2014 yang berlangsung di Brazil. Sejumlah anak perempuan yang berasal dari Favela da Paz, Brazil ditemukan sedang dibawa oleh pengedar narkoba dengan bus untuk dieksploitasi secara seksual yang salah satu di antaranya mengaku bahwa ia sudah beberapa bulan terakhir menjadi korban eksploitasi dari seorang yang bekerja di stadium dan mendapat penghasilan sekitar 360 dolar.
Para korban tersebut diperlakukan seolah-olah seperti halnya barang yang dapat diperjual-belikan
Untuk itu ECPAT Indonesia yang selama ini konsisten melakukan berbagai upaya untuk melindungi anak, dari eksploitasi seksual, mendesak semua pihak untuk melakukan berbagai upaya secara pencegahan maksimal dalam menghadapi even ASIAN Games 2018 yakni ;
Semua insan olah raga termasuk pemerintah harus berkontribusi dalam menciptakan ASIAN Games 2018 yang ramah anak termasuk mencegah terjadinya eksploitasi seksual anak.
Harus disediakan hotline khusus untuk menerima pengaduan tentang kasus-kasus eksploitasi seksual anak yang berlangsung selama ASIAN GAMES.
Mempromosikan perlindungan anak selama berlangsung ASIAN Games dengan mempromosikan hak-hak anak serta memastikan setiap anak tidak dilibatkan dalam praktek-praktek eksploitatif.
Memastikan tidak terjadi transaksi seksual anak antara penonton olah raga, offisal dan atlet dan mendorong semua pihak untuk melaporkan jika ada kasus-kasus yang terkait dengan eksploitasi seksual anak.
Hotel dan biro perjalanan memastikan untuk memantau serra melaporkan terjadinya transaksi seksual yang melibatkan anak-anak.*** Nick