DD Negeri Tengah-Tengah Diprioritaskan untuk Air Bersih, Rehab Rumah, dan Penurunan Stunting
Ambon, CENGKEPALA.COM – Pemerintah Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
Raja Negeri Tengah-Tengah, Umar Tuharea, mengungkapkan bahwa dana tersebut diprioritaskan untuk penyediaan air bersih, rehabilitasi rumah, dan program penurunan stunting. Hal ini disampaikan pada Minggu (23/11/2025).
Tuharea menjelaskan bahwa program rehabilitasi rumah telah berjalan selama tiga tahun terakhir, dengan fokus pada keluarga yang kurang mampu. “Program ini setiap tahun dan sudah 9 rumah yang diperbaiki, dari 2023-2025,” ujarnya. Selain air bersih dan rehabilitasi rumah, dana desa juga dialokasikan untuk pembangunan drainase dan pemberdayaan masyarakat.
“Karena di Tengah-Tengah saya ambil kebijakan itu satu tahun satu (1) fisik. Kebetulan air bersih itu karena kemarin Tengah-Tengah dinobatkan sebagai desa untuk mewakili Provinsi Maluku dalam ajang lomba percepatan penurunan stunting, kami mendapatkan juara 2 tingkat Nasional,” jelas Tuharea. Ia menambahkan bahwa pemerintah negeri baru saja menerima penghargaan di Jakarta atas prestasi tersebut.
Untuk tahun depan lanjutnya, pemerintah negeri akan lebih memprioritaskan program penurunan stunting. Namun, Tuharea mengakui adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat yang berdampak pada pemotongan anggaran. “Tapi dengan perubahan regulasi atau aturan dari pemerintah pusat yang awalnya kita pakai PMK 19 tapi PMK sudah dihapus pakai Perpres lagi sehingga anggaran secara otomatis dipotong langsung oleh Pemerintah pusat,” ungkapnya.
Selain infrastruktur dan kesehatan, pemerintah Negeri Tengah-Tengah juga mengalokasikan anggaran untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “BUMDes tahun kemarin kita anggarkan 20 persen, 225 juta, kita prioritaskan untuk kegiatan usaha ayam bertelur dan alhamdulillah sudah jalan dan prosesnya sudah selesai,” katanya. Ia berharap usaha ayam bertelur ini dapat segera berproduksi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
BUMDes Negeri Tengah-Tengah juga memiliki beberapa unit usaha lain, seperti mobil angkut, usaha fotokopi, dan rental foto. Namun, akibat pemotongan anggaran, beberapa program yang telah direncanakan di Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) terpaksa dipangkas. “Sehingga itu menjadi tanggung jawab pemerintah Negeri untuk bisa merevisi lagi dengan lembaga Saniri terkait dengan pemotongan anggaran,” pungkas Tuharea.(CP-01)