Cengkepala – AMBON. Kontingen defile asal Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kecewa tergadap Panitia Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke-X tingkat Provinsi Maluku yang diselenggarakan oleh Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ,ungkap Official Kabupaten Maluku Barat Daya Yan Noach kepada Wartawan usai pelaksanaan defile, minggu (19/11/2017 ).
Pasalnya, panitia menetapkan kontingen defile asal MBD sebagai kontingen terdepan namun akhirnya ditahan hampir setengah jam, lantaran music yang digunakan untuk mempertunjukan tarian daerah sengaja tidak diputar oleh panitia.
mengatakan kejadian tersebut terindikasi disengajakan sehingga kontingen MBD terkesan ‘Distrapp’ oleh panitia penyelenggaraan Pesparawi Provinsi Maluku ke-X di Kota Piru Kabupaten Seram Bagian Barat.
Panitia mengaku, kejadian tersebut terkesan melecehkan adat dan budaya serta harga diri orang MBD. “Ini sangat menyinggung kami orang MBD, karena kami ada disini mewakili segenap masyarakat MBD,”ungkapnya.
Dia sangat menyesalkan, kenapa pihaknya yang menjadi tumbal utama dalam ajang bergengsi ini, padahal koordinasi selalu dilakukan. “H-2 pelaksanaan kegiatan ini kami sudah masukan lagu kami untuk perade defile, namun kenapa kami yang dipermalukan dalam kegiatan ini,”katanya.
Menurutnya, ucapan maaf dari panitia saja tidak cukup untuk memulihkan nama baik daerah kami, karena ini disaksikan langsung oleh masyarakat Maluku di 11 kabupaten/kota.
Dia mengharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga oleh panitia penyelenggara bahkan LPPD Provinsi Maluku. “Kita sudah tidak tahu lagi, intinya harus menjadi pelajaran berharga bahkan menjadi bahan koreksi LPPD agar tidak menjadi terulang kembali,”tandasnya.
Disisi lain, Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Orno dikabarkan ‘mengamuk’ usai pelaksanaan defile. Barnabas mengamuk lantaran pihaknya kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh Panitia Pesparawi Maluku ke-X.( )