Cengkepala

Dengan Tegas, HMPM Minta Bupati Ganti Camat Pulau Manipa

Piru, Cengkepala.com – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pulau Manipa (HMPM) Wandri Makassar tegas menyatakan Camat kecamatan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk di berhentikan. Kepada media ini, Sabtu (21/04) Wandri mengaku Bupati SBB, Yasin Payapo lamban menyikapi persoalan yang telah diketahuinya.

“Kepada Bupati selaku pengambil kebijakan, agar tidak hanya melakukan evaluasi, tetapi yang bersangkutan Djamaludin Tuahuns harus diberhentikan dari jabatannya, dan digantikan dengan orang lain, yang punya loyalitas dan etos kerja,” tegas Wandri.

Dikatakan, Djamaludin Tuahuans selama ini hanya makan gaji buta, tanpa melaksanakan tugas selaku camat dengan baik. Bahkan tidak ada perkembangan apapun yang dilakukan. Kantor camat, terlihat seperti bangunan tua, tanpa penghuni. Padahal, dana operasional yang dikucurkan oleh pemerintah daerah pertahun, berjumlah ratusan juta rupiah, tetapi tidak manfaatkan.

“Saya minta agar camat harus dipecat, tidak perlu di evalusi lagi. Karena sudah jelas tidak melaksanakan tugas, dan hanya maka gaji buta. Dana operasional kecamatan ratusan juta, juga dipertanyakan, karena tidak ada satupun program yang dilakukan. Camat berbulan-bulan di Ambon. Dia hanya memberikan kepercayaan kepada pegawai Honorer untuk menjaga Kantor,” ujar Makassar.

Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan laporan dari pegawai, diinternal kantor kecamatan. Camat, telah memasukan dua pegawai Honorer tambahan yang bukan putra daerah. Padahal honor yang ada belum terurus secara baik untuk masalah haknya.

Krtikan pedas Wandri bukan saja kepada Camat Manipa, melainkan dirinya juga mendesak Pemkab SBB untuk memberhentikan bendahara Camat Kecamatan Manipa Iksan Dokalamu.

“Yang bersangkutan, lebih banyak di kampung halaman Desa Tahalupu, Pulau Kelang, dari pada ditempat tugasnya. Bahkan terkesan keduanya sama-sama bersekongkol untuk tidak melaksanakan tugas,” endusnya.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) M. Yasin Payapo berjanji akan memanggil camat Kecamatan Manipa Djalaludin Tuahuns untuk dievaluasi, karena sesuai laporan masyarakat yang bersangkutan jarang berkantor, lebih banyak di Ambon sampai berbulan-bulan, ketimbang ditempat tugasnya.

“Ya kalau memang seperti itu, beliau (camat) jarang berkantor, maka beliau akan kita panggil untuk dilakukan evaluasi,” jelas Payapo, Kepada wartwan baru-baru ini.

Dikatakan, fungsi ditempatkan camat pada tiap kecamatan, bertujuan untuk membantu pemerintah Kabupaten dalam melihat setiap masalah yang terjadi di masyarakat, baik Desa maupun Dusun. Namun, jika tugas yang diberikan tidak dilakukan dengan baik, maka perlu dipertanyakan.

“Harus dipertanyakan, kenapa malas berkantor dan lebih banyak di Ambon?. Dia (Camat) harus tau tugasnya sebagai pimpinan ditingkat kecamatan, bukan sebaliknya,” tegasnya.

Orang nomor satu di SBB ini juga menilai, Camat Kecamatan Manipa Djalaludin Tuahuns terlalu lemah dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini terlihat pada saat melakukan Musrembang beberapa waktu lalu di Kecamatan itu.

“Waktu Musrembang kemarin di Manipa, saya lihat waduhh ini camat ko bisa kaya begini,” akui Payapo.

Hingga berita ini dipublis, Cengkepala.com kesulitan meng-konfirmasi Camat Djalaludi Tuahuns. Dihubungi melalu seluler, SMS/WA dan telepon tidak ada tanggapan balik.** ( DK | Rul)

Views: 4