Gelar Bakumpul Bacarita di Zajirah Leihitu, Kapolda : Tindak Tegas Pelaku Penyebab Konflik Sosial

Ambon,cengkepala.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Andap Revianto dihadapan masyarakat Jazirah Leihitu berjanji akan menidak tegas pelaku penyebab konflik sosial serta mendorong pemerintah menerbitkan regulasi pemberantasan dan penyalahgunaan minuman keras jenis sopi. Penyampaian Andap Revianto tersebut disampikan dalam acara Bakumpul Bacarita di pelataran Markas Polsek Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (09/05).
Dalam arahannya, Kapolda Maluku menekan pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Sembari memperkenalkan sejumlah pejabat utama di jajaran Polda Maluku, Andap Revianto mengajak pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama menjaga kemanan dan ketertiban.
Kesempatan tersebut, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama Jazirah Leihitu memberikan pikirin-pikiran konstruktif mendukung Polda Maluku menjaga Kamtibmas di wilayah Jazirah Leihitu.
Sejumlah tokoh dari masing-masing desa mendesak pemerintah dan pihak Kepolisian untuk mendamaikan daerah konflik. “Memohon kepada Polisi agar segera menyelesaikan konflik antara Negeri Hitu dan Wakal. Konflik sosial melumpuhkan ekomoni masyarakat,” ungkap Nazir Samal tokoh masyarakat Wakal.
Senada dengan Samal, hal yang sama disampaikan Pejabat Negeri Hitumessing, Ethwin Slamat. Dirinya meminta kepada Kapolda Maluku agar menempatkan personil yang asli Jazirah di Polsek Leihitu sebagai pertimbangan penyelesaian konflik.” Mengharapkan agar aparat kemanan dapat menghadirkan kedamaian yang abadi. Sampai saat ini pemerintah Negeri telah melakukan upaya-upaya perdamaian,” akui pejabat negeri Hitumessing.
Raja Negeri Lima H M Gazali Soulissa, pun angkat bicara. Dikatakan masalah konflik di Jazirah Leihitu agar segera disudahi. Untuk itu dirinya meminta dengan sangat, seluruh pihak mendukung perdamaian negeri-negeri yang tengah bermasalah. Perwakilan tokoh masyarakat negeri Morella, Anwar mengatakan, perihal konflik antar desa, harus ada penindakan hukum yang tegas agar tidak terjadi konflik sosial.
“Harus mengadopsi perdamaian antara Mamala dan Morella,” ungkap tokoh masyarakat Morella itu.
Selebihnya, kegiatan yang dihadiri Bupati Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Abua Tuasikal dan Ketua DPRD Malteng, Ibrahim Ruhunusa tersebut lebih membahas upaya pemeberatasan minum keras dan sejumlah problem pemerintahan desa se-jazirah Leihitu. Disepakati bersama, Minum keras merupakan biang dari masalah ketertiban dan keamanan yang ada.
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat ini pun meminta penanganan khusus kepolisan dalam mengawal jalannya perhelatan Pemilukada 27 Juni mendatang. “Meminta kepada pihak kepolisian agar menempatakan personil ketika pemilu berlangsung di setiap desa bahkan masing masing TPS,” ungkap salah satu tokoh masyarakat negeri Asilulu.

Terkait masukan dan keluhan sejumlah tokoh masyarakat dari 11 Negeri tersebut, Polda melalui Kapolda Maluku berjaji akan menindak tegas pelaku penyebab konflik sosial. “Polda Maluku siap melakukan pembersihan kedalam serta akan menindak tegas pelaku penyebab konflik sosial. Kami mengajak masyarakat menjadi pemain dalam penyelesaian konflik bukan menjadi pengamat,” ungkap Kapolda.
Giat Bakumpul Bacarita di halaman Mapolsek tersebut dihadiri perwakilan dari tokoh negeri Asilulu, Hila, Hitu Lama, Hitu Mesing, Kaitetu, Mamala, Morella, Negeri Lima, Seith, Ureng, Wakal. Turut hadir Sejumlah pejabat utama Polda Maluku, Bupati Maluku Tengah (Malteng) Abua Tuasikal, ketua DPRD Malteng Ibrahim Ruhunusa, Dansatgas PAM rahwan yon 515/UTY Kostrad An. Letkol Syarifusin, DanSSK 1 PAM Rahwan yon 515/UTY Kostrad Sektor Jajirah Leihitu An. Kapten Inf Hadi Mukti, Pasi Intel PAM Rahwan Yon 515/UTY Kostrad An. Kapten Inyoman sukada, Danpos PAM Wakal Yon 515/UTY Kostrad An. Sertu Julkamti, Raja Negeri Hitu Lama Bpk. SALAHANA PELU beserta staf, pejabat negeri Hitumessing, Etwhin Slamat beserta staf, raja Negeri Lima, M G SOULISA beserta staf, pejabat negeri Seith beserta staf.**(Rul)