Genjot Ekonomi , Pemda Diminta Buka Akses Jalan Kairatu-Inamosol
Ambon, Cengkepala.com – Kebutuhan akses jalan yang memadai hingga ke pegunungan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menjadi dambaan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang bermukim di wilayah kecamatan Inamosol. Pasalnya tanpa kehadiran infrastruktur jalan penghubung, maka hasil kekayaan alam di daerah itu tidak dapat dipasarkan dengan baik sehingga Masyarakat sulit mencapai peningkatan taraf hidup, Rabu (03/10).
Salah satu tokoh Masyarakat Desa Rambatu, Kecamatan Inamosol, Buce Wemay meminta Pemerintah Kabupaten SBB harus serius untuk mengerjakan jalan yang menghubungkan, Desa Waimital di Kecamatan Kairatu ke sejumlah desa di Puncak seperti Kawatu, hingga ke Rambatu (Kecamatan Inamosol).
Kendala yang dihadapi oleh masyarakat di daerah Rambatu adalah, sulitnya Masyarakat setempat menjual hasil hutan, karena selama ini untuk menjual Masyarakat harus memikul dengan menggunakan tenaga manusia.
Pembenahan areal jalan yang dilakukan dari Desa Waimital saat ini,mendapat apresiasi dari Wemay, karena itu Ia mengharapkan pekerjaan tersebut, harus dituntaskan hingga menjadi jalan penghubung minimal jalan sirtu(pasir batu).
“Beta harap jangan hanya melakukan pembongkaran lahan, tetapi tidak dilanjutkan sehingga saat saat hujan areal tersebut menjadi becek, ataupun jalan terputus, yang beta inginkan adalah jalan permanen, (hotmix), tetapi kalau kemampuannya hanya sirtu tidak masalah,”cetusnya.
Wemay menyatakan, sebagai Tokoh masyarakat dirinya mengharapkan kepedulian dari Pemerintah Provinsi Maluku, maupun Pemkab SBB dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pasalnya jika akses jalan penghubung ke lokasi pengunungan telah dibangun maka Masyarakat akan dapat bekerja maksimal untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan Mereka, karena daerah pegunungan SBB memiliki hasil yang melimpah hanya karena terbatasnya akses jalan sehingga masyarakat menjadi masa bodoh.
“Di daerah pegunungan Rambatu, itu hasil hutan utamanya adalah Damar, cengkeh, rotan, selain itu ada juga rempah dan sayuran seperti cili,bawang merah, bawang putih, wortel, sawi, labu siam,serta umbi-umbian,ketela, keladi,umbi putih, tanah di Rambatu, sangat subur, sehingga jika batang kasbi(ketela) itu dibuang ditanah saja,maka akan tumbuh subur dan menghasilkan,” cetusnya.
Bahkan menurut Wemay, rempah buah dan sayuran, jika dibudidayakan dengan baik di daerah Rambatu maka akan dapat menjadi pasokan bagi kebutuhan bahan pangan di kota Ambon.
Untuk diketahui, kondisi disepanjang ruas jalan dari Desa Uraur kilometer 6, hingga ke kilometer 24 Desa Hunitetu (Kota Kecamatan Inamosol), banyak yang belum diperbaiki. Terdapat lubang-lubang besar pada badan jalan. Belum lagi timbunan longsor. Kondisi tersebut, mempersulit masyarakat dalam melakukan aktifitas berkendara roda dua maupun roda empat.
Kondisi serupa juga terdapat di Desa Waimital menuju Desa Rambatu kilometer 23. Berdasarkan informasi melalui Weymai, Infrastruktur jalan di jalur tersebut, kerusakannya harus diperhatikan.
Sebab, jalur tersebut bukan jalan raya yang sudah teraspal. Melainkan jalan bekas kendaraan perusahan kayu yang dipelihara oleh masyarakat dikawasan tersebut.
Pemerintah daerah pada 2014 lalu, sudah melakukan pengaspalan. Namun hanya baru sampai di Kilometer 5 Dusun Kawatu, Desa Rumberu. Dan masih ada 13 kilometer lagi yang belum terselesaikan. disisa 13 kilometer ini, sangat rawan terjadi kecelakaan yang bisa berujung maut. Sebab disepanjang jalan, terdapat sejumlah titik longsor dan lubang besar sedalam pangkal paha orang dewasa.*** (Nick)