Cengkepala

Gubernur Maluku Dorong Peran Pemuda Cegah Radikalisme

Ambon, Cengkepala.com – Sejak tahun 2001, isu terorisme bukanlah isu baru bagi bangsa ini. Serangan bom Sarinah, bom Molotov di samarinda di gereja Oikumene sengkotek Kalimantan Timur. Selain itu,  Bom bunuh diri di mapolresta Surakarta, ledakan bom di bandung di sebuah rumah kontrakan Kampung Kubang Beureum. Yang terbaru adalah Bom gereja di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur , semua berhubungan dengan kaum muda.

“Sampai sekarangpun masih menjadi perbincangan hangat,” ungkap Roedy Widodo Kasubdit Pemulihan Korban Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam sambutan membuka diskusi film dan lomba video pendek di Biz Hotel Kota Ambon, Kamis (25/04/2019).

Roedy Widodo Kasubdit Pemulihan Korban Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Roedy Widodo Kasubdit Pemulihan Korban Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

“BNPT memberikan perhatian yang sangat serius, karena merupakan bahaya laten yang perlu menjadikan atensi bersama,” jelasnya.

Terorisme merupakan kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime), karena berdampak sangat fatal.  Trauma dan ketakutan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat, dalam tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara maupun swasta. Demikian pernyataan dari Gubernur Maluku, yang diwakili oleh Asisten II Dra. Soamole, M. SI.

Dinamika Terorisme

Aksi terorisme terus mengalami perubahan, baik yang bermodus, berbentuk ancaman, maupun sasaran dan target aksi teror. Hal ini dikhawatirkan, karena adanya pergeseran paradigma. Dari sasaran ke arah fisik kepada pola pikir masyarakat paham ideologi.

Upaya pencegahan radikalisme dan terorisme, merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah, dan kita bersama sebagai anak bangsa Indonesia.

“Khususnya kepada generasi muda pelajar SMA/MA dan Sederajat, sebagai sarana pemberi edukasi dan informasi yang baik. Kepada segenap lapisan masyarakat sangat diharapkan, untuk ikut berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Melalui karya-karya terbaiknya, yang penuh kearifan dan nilai-nilai manusiaan yang merindukan kedamaian,” tegasnya.

Roedy Widodo menegaskan bahwa, pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi. Pemuda yang mampu mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapinya. Memiliki kompetensi, sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global.

Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berfikir positif, terus berorientasi pada kejayaan bangsanya. Demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah. Bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.

“Khususnya ikut berperan aktif dalam pencegahan faham radikalisme dan terorisme dalam masyarakat maupun di Dunia Maya”, tutup Roedy.*** Rul/Tim

Views: 0