Cengkepala

Hampir Sepekan Aksi IMM Buru Tuntut Kadis PU, Syifa Alattas Dicopot

Namlea, cengkepala.com – Ikatan Mahasiswa Muhamadiah (IMM) kabupaten Buru bersikukuh untuk menurunkan Kepala Dinas (Kadis) PU, Syifa Alattas dari jabatannya. Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan kepulauan Buru tersebut menilai Alattas selama ini menyelewengkan keuangan negara melalui sejumlah project pembangunan di ibuka kota kabuptaen, Namlea, Sabtu (06/10).

Tak tanggung-tanggung, dibawah komando ketua IMM Buru, Dahlan Fattah, organisasi Merah Maron menggencarkan aksinya selama Satu Minggu di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum, jalan Pilar kota Namlea.

Dahlan Fattah menyatakan, pihaknya mencium aroma Tinddak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam tubuh dinas Pekerjaan Umum kabupaten Buru. Salah satunya yang paling menyengat bauh Tipikor ialah dalam proyek lining saluran air Waebini desa Safana Jaya. Selain itu, ada indikasi Tipikor saat perayaan MTQ yang digelar di Kabupaten Buru. Sejumlah anggaran properti diselewengkan oleh sejumlah oknum di Dinas PU.

Diakatakan Dahlan, bukan saja gelaran aksi di depan Kantor PU, pihaknya juga melakukan aksi mendesak Kejaksaan Tinggi Maluku segera mengamankan Kepala Dinas (Kadis) PU, Syifa Allatas. Dirincikan singkat, proyek lining saluran air di Safana Jaya telah tercium bauh Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) oleh BPK Provinsi Maluku. Yang mana telah terindikasi kerugian negara sebesar Rp. 2 Miliar.

Selama satu minggu pelaksanaan aksi yang di mulai pada tanggal 24 September hingga awal Oktober 2018, IMM Kabupaten Buru dengan tegas mengembalikan sejumlah barang batuan sekretariat denan modus mencerdaskan anak bangsa.

“Kami pulangkan 4 buah kursi meja pemberian Dinas PU. Meski kami ketahui, pemberian infrastruktur sekretariat tersebut direkomendasikan oleh Pak Wakil Bupati. Tapi lagi lagi, kami mau bersih dari segala tuduhan yang kurang elok,” akui dia.

Untuk diketahui, aksi mahasiswa ini juga di ikuti dengan iringan bakar ban didepan kantor dinas PU kabupaten Buru. Masa pun menuntut agar kepala dinas, Syifa Alattas dicopot dari jabatannya.

Selain itu masa aksipun berjanji akan turun jalan dan seterusnya bahkan mendatangi kajari Namlea dan kapolres Buru agar segera memproses hukum pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penyelewengan dana sebesar Rp. 2 Miliar lebih tersebut.

Sementara Asifa Alattas Kadis PU Kabupaten Buru, saat ditemui wartawan diruang kerjanya baru-baru ini tak mau memberikan keterangan. “Yang pasti terkait pengauditan BPK menurutnya ini sudah jelas docomen negara jadi saya tidak bisa bilang untuk bapak-bapak wartawan apalagikan ada pimpinan saya yang tertinggi ? meskipun saya seorang kepala dinas,” ungkapnya.

Singkat Kadis PU menegaskan, pihaknya tidak tau menahu tentang pelelangan properti MTQ. “Masing-masig pada tupoksinya,” pungkasnya.

Sementara Atika Wael Sekertaris dinas PU dan ULP mengaku bingung dengan tudingan penyelewengan proyek properti MTQ. Ketika dimintai keterangan, Atika Wael memilih diam dan enggan untuk berkomentar.*** KF

Views: 5