Jelang Pemilu 2019, Badko HMI Luncurkan Gerakan Jempol Pintar di Maluku
Ambon, Cengkepala.com– Mengahdapi banjir informasi Hoax dan ujaran kebencian yang tengah marak jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam Indoensia (HMI) Maluku-Maluku Utara (Malut) meluncurkan Gerakan Jempol Pintar di Audiotorium Pacific Hotel, Jumaat (08/03).
Peluncuran Gerakan Jempol Pintar diwarnai dengan dialog publik yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Maluku.
Dialog public menghadirkan Kapolda Maluku, Irjen Pol. Drs. Royke Lumowa yang diwakili oleh Kabid Humas Polda, M. Roem Ohoirat, ketua KPU Provinsi Maluku Syamsul Rifai Kubangun, Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Abdullah Ely, sekretaris Mafindo Maluku Marvin F Laurens, sebagai pemateri.
Turut hadir, ketua KNPI Maluku, Fesal Saihitua, Sekeratris GP Ansor, Masyuri Maswatu, Ketua Wanita Penulis Indonesia (WPI) Maluku, Roesda Leikawa.
Ketua Umum Badko HMI Maluku-Malut Firdaus Arey menyatakan, Badko HMI Maluku-Maluku utara periode 2018-2020 mempunyai ikhtiar proses pemilu tahun 2019 dapat berjalan dengan baik dan mampu melahirkan pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara dan paskah pemilu.
“Kiranya kesolidan serta kerukunan antar warga negara tetap terjaga dengan baik,” tegas Arey.
Arey menjelaskan, tidak lama lagi Pemilu 2019 akan dihelat. Proses yang akan berlangsung 17 April mendatang merupakan sejarah kepemiluan di Indonesia. Dimana proses Pemilihan Presiden wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/kota dilangsungkan dalam waktu yang bersamaan.
Pri asal kabupaten Seram Bagian Timur itu mengaku, ditengah kesiapan penyelenggara Pemilu menyiapkan Pesta Demokrasi ini agar berjalan dengan baik, justru muncul berbagai tantangan, Kotak suara yang menjadi polemik, daftar pemilih yang diperdebatkan karena KTP yang terecer, hingga Hoax dan ujaran kebencian yang tak henti-henti di media sosial.
“Ujaran kebencian alias hate speech dan Hoaks bernuansa ujaran kebencian melanda Indonesia menjelang Pemilu tahun 2019 merupakan kegaduhan nasional.Untuk menekan serta melawannya, kita semua punya tanggung jawab,” ungkap Arey.
Arey memaparkan, menurut Guru besar hukum pidana Universitas krinadwipayana, Indriyanto Seno Adji, fenomena ujaran kebencian dan hoaks Muncul karena tahun politik yang tengah berlangsung.
Untuk itu kata akademisi Fakultas Hukum Universitas Pattimura itu, pihaknya berupaya melakukan edukasi terhadap masyarakat agar tidak ikut membuat dan ikut serta menyebarkan Hoaks dan ujran kebencian di media sosial.
“Deklarasi gerakan Jempol pintar sebagai upaya menggerakan masyarakat Maluku menggunakan Internet secara sehat guna mewujudkan Pemlihan Umum tahun 2019 yang damai, jujur, adil, dan bermartabat,” tegasnya.
Pantuan media ini, usai melaksanakan dialog public, ketua Badko HMI didampingi pengurus bersama pemateri melakukan pemotongan pita petanda Gerakan Jempol Pintar Penangkal Hoax resmi diluncurkan.*** Rul