Cengkepala

Kampanye Perdana CHRISTAL di Tounwawan, Masyarakat Akui Saat Ini Jadi Budak di Negeri Sendiri

Tiakur, CENGKEPALA.COM – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD) tahun 2024, Hendrik Christiaan  dan Hengky Pelata menggelar kampanye perdana di Desa Taounwawan, Kecamatan Pulau Moa, Jumat (27/09/24).

Kampanye pasangan calon dengan nomor urut 1 , mendapat respon luar  biasa masyarakat. Dimana tidak hanya masyarakat Desa Touwawan yang hadir pada kampanye tersebut. Namun masyarakat dari dusun sekitar juga turut hadir. Guna mendengar visi – misi dan komitmen ke dua putra daerah MBD tersebut.

Bahkan , kehadiran masyarakat di kampanye pasangan CHRISTAL bukan hanya sekedar mendengar Visi – Misi pembangunan Kabupaten MBD lima tahun kedepan. Namun juga ingin menyuarakan jeritan hati yang belakangan ini dirasakan oleh masyarakat.

Salah satu tokoh pemuda Desa Tounwawan, John wesly Yoktery pada kesempatan tersebut mengatakan, sejak kabupaten MBD dimekarkan dan kemudian diputuskan Tiakur sebagai ibu kota kabupaten. Tentu seluruh masyarakat Pulau Moa sangat bangga, karena daerah yang tadinya sebagian besar hutan belantara, akan dijadikan sebagai wilayah pusat pemerintahan.

Lanjutnya, dengan dijadikan wilayah pusat pemerintahan tentu akan ada pembangunan yang siginifikan dan berdampak kelangsungan hidup masyarakat.

Awalnya kata Jhon, dampak pembangunan ibu kota di Pulau Moa sangat terasa. Banyak masyarakat Pulau Moa yang berkesempatan untuk mengabdi ke daerah lewat  pemerintahan sebagai pegawai negeri atau ASN. Dari situlah banyak terjadi pengambilan kebijakan pembangunan yang mendongkrak kesejahtraan masyarakat.

“ Namun faktanya, saat ini dalam jajaran pimpinan dinas di pemerintahan Kabupaten MBD. Keterwakilan pulau moa , hanya sedikit yang dilibatkan pada unsur pimpinan, mengakibatkan berbagai kebijakan pembangunan di Pulau Moa mandek. Bahkan masyarakat Pulau Moa jadi budak di negeri sendiri,” tegasnya.

Karena itu, kepada pasangan CHRISTAL dirinya berpesan. Masyarakat Tounawawan siap mengawal dan menjadikan pasangan CHRISTAL sebagai Bupati dan Wakil  Bupati MBD lima tahun kedepan. Namun Ketika berada dalam masa kepemimpinan, jangan ada tindakan-tindakan intimidasi. Karena yang akan menderita akibat tindakan t4eersebut adalah rakyat.

Menyikapi hal tersebut, Calon Wakil Bupati , Hengky Pelata mengatakan. Sebagai politisi murni yang baru saja melepas masa jabatan sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku, persoalan rakyat adalah nafas hidupnya. Lima tahun  menjadi wakil rakyat, dirinya tidak pernah sedikitpun mengedepankan kepentingan diri maupun keluarga.

“Lima tahun menjabat sebagai anggota dewan , tentu gaji dan tunjangan yang saya terima sangatlah besar. Tapi kehidupan saya saat ini  biasa-biasa saja, bahkan rumah pun masih kontrak. Artinya apa ? saya tidak memanfaatkan jabatan saya untuk mempekaya diri, tetapi semua dana yang saya terima untuk pelayanan masyarakat. Betul -betul saya gunakan untuk melayani rakyat,” tegasnya.

Lanjut Hengky, dalam setiap pengambilan kebijakan pelayanan dirinya tidak pernah mengutamakan keluarga maupun kelompok tertentu. Namun semua masyarakat mendapat pelayanan yang sama, sehingga Ketika Tuhan dan masyarakat berikan kepercayaan bagi kami untuk memimpin MBD kedepan. Prinsip seperti itu akan tetap dipertahankan , demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Sementara itu, Calon Bupati Hendrik Christiaan juga menegaskan. Tangisan dan jeritan rakyat MBD sqaat ini yang menjadi alasan dirinya kembali. Apalagi dirinya merupakan anak asli dari Pulau Letti, tentu tak akan diam Ketika mendengar berbagai kesulitan yang dihadapi rakyat akibat kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada rakyat.

“ Kalau mau hidup enak dan  nyaman, saya lebih memilih tinggal di jawa. Tapi saya mau datang menghapus tangisan dan jeritan masyarakat dari Marsela sampai ustutun. Banyak sekali persoalan yang dihadapi masyarakat, masyarakat hidup dalam penderitaan tanpa sebuah kepastian,” ucap Christiaan.

Jika seperti ini lanjutnya , ketika masyarakat menderita, yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah. Pemerintah tidak hanya bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan daerah, namun yang paling penting adalah pembangunan manusia.

“Pemerintah wajib bertanggung jawab atas kelangsungan hidup masyarakat, masyarakat sejahtera dan Makmur adalah simbol dari kesuksesan pemerintah. Jika masyarakat tidak sejahtera, itu adalah kealahan pemerintah. Karena itu kami hadir disini, untuk membawa perubahan di MBD. Sehingga kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat , untuk bersama-sama mewujudkan pemerintahan yang adil dan masyarakat yang sejahtera,”  pintanya.

Karena itu, Hendrik mengajak masyarakat Desa Tounwawan untuk satu hati , sati pilihan pada Pilkada 27 November nanti. Untuk memilih pasangan nomor urut 1, Hendrik – Hengky. (CP-01)

Views: 380