Ambon, cengkepala.com – Selain Pesta Paduan Suara Gerajani (PESPARANI) yang akan dihelat Oktober mendatang, Provinsi Maluku kembali dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan keagamaan tingkat nasional. Kali ini ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan Utsawa Dharma Gita (UDG) Tingkat Nasional ke-14 Tahun 2020 mendatang. Keputusan itu ditetapkan melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) berlangsung di Bali pada tanggal 13 September. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Maluku Fesal Musaad.
Informasi yang diterima media ini, Sabtu (21/09) melalui Inmas Kemenag Maluku, dikatakan, Musaad mengakui keputusan Rakornas UDG tingkat Nasional tersebut. Menurut Musaad, ditetapkannya Kota Ambon sebagai tuan rumah pelaksanaan momen akbar Umat Hindu se-Indonesia ini tidak terlepas dari dukungan dan respon positif Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku, Kemenag Provinsi Maluku, Pengurus Hindu Parisada Maluku dan seluruh elemen masyarakat Maluku.
Kepercayaan ini lanjut dia, harus direspon dengan rasa syukur karena terbukti bahwa Maluku berhasil menunjukan kepada Indonesia dan Dunia sebagai provinsi tempat orang belajar kerukunan, provinsi yang mengedepankan toleransi, perdamaian dan saling menghargai.”Sejak Tahun 2012 Maluku ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional. Tahun 2016 kepercayaan itu kembali diberikan pemerintah pusat untuk menyelenggarakan ivent Pesparawi Tingkat Nasional, Tahun ini sebagai tuan rumah Pesparani Ke I tingkat nasional dan Tahun 2020 mendatang tuan rumah UDG tingkat nasional ke 14. Ini merupakan kepercayaan atas torehan prestasi yang dibangun bersama,”ujar Musaad.
Musaad mengungkapkan, selain menetapkan Maluku Tuan rumah, Rakornas itu juga membahas pemantapan dan strategi pelaksanaan UDG di Kota Ambon,’Kalau MTQ, Pesparawi, Pesparani sukses, maka UDG juga harus sukses. Sebab, ini merupakan kontribusi pembangunan kedamaian, kerukunan dan toleransi dari Maluku untuk Indonesia,”ungkap Musaad.
“Tidak ada karya di dunia ini lebih agung melebihi perjuangan untuk membangun masyarakat yang rukun, tidak ada karya yang melebih kita berjuang mewujudkan masyarakat yang aman dan damai,”tambah Musaad.**
Untuk diketahui, Dharma Gita merupakan lomba nyanyian suci keagamaan Hindu yang memiliki peran sangat penting bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Dari segi teks yang bersumber dari ajaran Weda, mengandung nilai-nilai agama yang sangat tinggi, sehingga memberi tuntunan pemahaman terhadap ajaran agama Hindu mulai dari aspek Tatwa, Susila maupun Upacara.
Penyajian yang dijalin dalam bentuk nyanyian suci kegamaan dengan irama lagunya yang melankolis mampu membantu menciptakan suasana suci, hening dan hikmat. Oleh karena itu sangat dibutuhkan keberadaannya dalam bentuk puisi yang dapat dilagukan menjadi Dharma Gita dikalangan umat Hindu diseluruh Nusantara memiliki keragaman dan warna warni dalam jenis irama lagu, bahasa teksnya maupun cara cara melagukannya.
Hal ini telah menghantarkan umat Hindu pada kekayaan Budaya yang tak terbatas memberi dukungan dalam membantu rasa keagamaan sesuai dengan budaya daerah masing-masing, maupun dalam meningkatkan penghayatan dan pemahaman ajaran agama Hindu. Dharma Gita sebagai budaya leluhur yang tersebar diseluruh wilayah Nusantara yang memiliki nilai yang sangat tinggi dan luhur patut dilestarikan, dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya dikalangan generasi tua maupun tokoh-tokoh agama, melainkan juga kepada generasi mudanya. CP | ASA