Cengkepala

Kemenag SBT Gelar Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1439 H/2018 M

Bula, cengekapala.com – Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1439 H/2018 M diperingati oleh segenap pimpinan dan staf di Lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Kegiatan yang mengambil tema Melalui Perintah Sholat Kita Tingkatkan Keimanan dan Disiplin Kinerja ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten SBT tersebut berlangsung di Aula Kemenag SBT, Minggu (15/4).

Acara yang diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh Aminah Siasaun, S.Ag, seorang guru di MIN 3 Bula itu adalah inisiasi dari Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kemenag SBT yang di pimpin ibu Nurlela Rumadaul. Menurut sekretaris DWP, Khoirunnisa Pane, SE, acara ini menjadi agenda rutin setiap tahun.

“Acara ini dimaksudkan sebagai ajang silaturrahmi, mudah-mudahan acara seperti ini bisa terus kita laksanakan setiap tahun” ujar wanita yang disapa Nisa ini.

Dalam sambutannya Kepala Kemenag, H.M. Yasir Rumadaul, S.Ag, M.Pd.I mengingatkan ASN untuk mengambil hikmah (pelajaran) dari kisah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, terlebih perintah sholat yang jadi kewajiban setiap muslim.

“Masih banyak pegawai Kemenag yang meninggalkan sholat berjamaah di masjid padahal mereka tidak berhalangan apa-apa, sementara mereka diharapkan menjadi corong kementerian agama dalam pembinaan dan pencerahan di masyarakat” ujar Kepala Kemenag.

Acara yang diisi dengan ceramah oleh Ustad Moh Munirul Mukmin selain mengisahkan tentang runutan sejarah peristiwa Isra Mi’raj, juga menyampaikan hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj.

“Jangan dipandang remeh perintah melaksanakan sholat. Sebab kata Nabi SAW bahwa sholat menjadi pembeda orang beriman dengan orang kafir. Selain itu sholat adalah tiang agama dan amal pertama yang akan di hizab” ungkapnya.

Disiplin waktu singgung ustad Mukmin adalah bagian yang diajarkan dalam perintah Sholat. “Shalat magrib dikerjakan pada waktu magrib, begitu pun Isya, Subuh, dhuhur dan Ashar. Tidak sah mau sholat isya kalau belum waktunya. Ini mengajarkan pada kita bagaimana disiplin waktu” sambungnya.

Begitu juga dalam sholat mengajarkan loyalitas diberikan kepada pimpinan. “Dalam sholat berjamaah diajarkan ada imam yang memimpin. Setiap gerakan dari imam harus diikuti, setiap saat instruksi dari pimpinan maka diikuti. Kalau makmun melawan imam, pasti sholatnya batal bahkan menimbulkan kericuhan” tutup Ustad Munir yang mengakhiri ceramahnya dengan pembacaan doa.** (Redks/Inmas-SS)

Views: 0