Ketua DPD KNPI Maluku Imbau Seluruh Elemen Masyarakat Lebih Mawas Diri
Ambon, cengekapala.com – Sontak masyarakat dikagetkan dengan perisitwa bom bunuh diri yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya. Aksi yang melanggar nilai kemanusia itu menjadi perhatian pemuda Maluku. Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Provinsi Maluku, Muhammad Faisal Saihitua mengajak seluruh elemen pemuda bersatu untuk memerangi terorisme di Tanah Air, terkhususnya di Maluku.
Diakuinya, kondisi negara saat ini tengah siaga satu sesuai intruksi Kapolri yang dilayangkan ke seluruh Polda di Nusantara. Untuk provonsi Maluku sendiri kata Saihitua, Plt Gubernur Maluku, Zeith Sahuburua telah menggelar rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyikapi mewabahnya paham radikal. Sikap Forkopimda dalam rapat tersebut untuk mengamanakan situasi Kamtibmas di Maluku.
“Seluruh elemen pemuda di Maluku harus sigap katakan kita menolak ideologi radikalisme, fundatalisme, Eksemisme. Pemuda melalui organisasi berhimpunnya harus memberikan kosntribusi membantu Fokompimda Maluku maupun institusi TNI/Polri,” ungkap Saihitua, Selasa (15/05).
Ditambahkan, point penting lainnya, kepada pemuda untuk terus mawas diri, terus meproteksi diri dari paham radkilasime. Paham radikalisme bisa saja mewabah ke kaum muda jika lalai memproteksi diri. Terlebih untuk khlayak umum di Maluku dalam hal ini masyarakat untuk terus waspada karena insiden ini bisa saja mengancam dan terjadi didaerah sekitar. Untuk itu teruslah mawas diri serta mangamati dan mengawasi lingkungan masing-masing.
“Atas nama KNPI Maluku, organisasi yang menghimpun seluruh organisasi kepemudaan, saya mengajak masyarakat Maluku, untuk tetap berikhitar dan mawas diri,” tegas alumnus fakultas tehnik Universitas Pattimura itu.
Saihitua menegaskan, membangun komitmen melawan teroris serta membangun daerah harus dilakukan secara bersama-sama. Saling bergandeng tangan, bahu membahu, dan saling mengisi. Hilangkan keinginan nafsu berkuasa. Negara darurat teroris, jika pemuda tidak bersatu maka persatuan dan kesatuan Indonesia akan terancam.*** (Rul)