Cengkepala

Ketua OKK IKBH Sebut Atapari Tidak Faham Masalah Penggodokan Perda SBB

Ambon, cengkepala.com – Samson Atapary dinilai asal bunyi (Asbun) atau ngaur dengan telah menuding Ikatan Keluarga Besar Huamual (IKBH) yang melakuakn Aksi demo penolakan Desa Lokki sebagai Desa adat di kantor DPRD SBB pada kamis 09/08/2018 lalu sarat kepintingan politik di sala satu media cetak lokal maluku pada edisi hari ini, senin 13/08/2018.

Hal ini di sampaikan oleh Farham suneth Ketua OKK IKBH kepada medi ini lewat Telepon selulernya.

Menurut Farham, Samson Atapary Ngaur dan Asbun tanpa ada referensi mengenai persoalan Perda adat SBB dalam hal ini IKBH hadir mengkritisi DPRD terkait penyusunnan Perda.

“Nah Samson menuding IKBH sarat kepentingan politik, justru Samson ngaur tanpa melihat akar masalah. IKBH Lembaga Kemasyarakatan yang hadir pada aksi itu sebagai penyambung aspirasi masyarakat untuk mengkritisi DPRD yang telah menyusun Perda adat SBB tanpa ada uji kelayakan publik dan sosialiasi ke masyarakat.” Jelas Suneth

Lanjut Suneth dari aspirasi masyarakat yang di sampaikan oleh IKBH itu di bawa ke sidang adat dalam hal ini Dewan adat yang di mediator oleh DPRD SBB, DPRD bukan Lembaga adat yang otoritas terhadap negeri adat dan bukan negeri adat itu yang di kritisi

“Nah samson Atapary dengan keangkuhan dan emosinya malah menunding IKBH tanpa melihat persoalan yang terjadi di SBB, Yang perlu kritisi adalah DPRD SBB , karena tudak melibatkan Lembaga adat dalam menentukan negeri dan bukan negeri adat,” pungkas suneth.

Karena DPRD SBB seakan-akan punya otoritas tersebut, kemudian dari persoalan ini saat uji kelayakan DPRD SBB tanpah mempertimbangkan aspirasi masyarakat.

“Nah DPRD SBB ada lakukan konspirasi politik dengan unsur kesengajaan meloloskan beberapa desa menjadi Negeri adat yang bukan menjadi kewenangan DPRD , dan tanpa melibatkan dewan adat tiga batang air dan juga tidak mensosialisasikan ke masyarakat adat di negeri-negeri setempat,” ujar ketua OKK IKBH itu.*** (QM)

Views: 0