Lakuteru : Saya Punya Data , Bukan Sekedar Kata-Kata

Tiakur, CENGKEPALA.COM – Salah satu tokoh pemuda Pulau Moa , Ismail Lakuteru sesali bantahan Abrahan Usmany terhadap pernyataan dirinya beberapa waktu lalu di Dusun Syota, Kecamatan Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Pernyataan Lakuteru dalam kegiatan pertemuan keluarga bapak Hendrik Christiaan dan Hengky Pelata, menjelaskan tentang bagaimana kondisi masyarakat Pulau Moa yang kian terpuruk. Akibat pembangunan daerah yang tak berdampak pada kesejahteraan rakyat.
Lakuteru kepada media ini, Minggu (06/10/24) mengtakan, Usmany lewat pemberitaan beberapa media online menuding dirinya menyebar fitnah dan berita bohong.
“Perlu saya tegaskan, bahwa apa yang saya sampaikan saat itu bukan sekedar bualan semata. Kenapa saya memakai usaha milik saya untuk dijadikan contoh, karena saya dapat memastikan keabsahan informasi tersebut. Bagaimana bisa Saudara Abraham menuding saya menyebar fitnah, sementara ia sendiri bukan ASN apalagi pimpinan OPD. Yang memahami proses perizinan usaha di pemerintah Kabupaten MBD. Apalagi usaha yang saya jalankan ini bergerak di bidang BBM, bukan toko sembako,” tegasnya.
Lakuteru mengungkapkan, Abraham mengatasnamakan warga masyarakat. Namun dengan bangga menggunakan baju partai untuk disandingkan pada berita miliknya. Ironisnya lagi, Ia menjelaskan dengan tegas alasan pemerintah tidak memberikan ijin bagi Perusahaan saya akibat permintaan harga yang terlalu tinggi.
Sementara diketahui pasti , lanjutnya, standar harga BBM ditetapkan pemerintah . Dan seluruh pengusaha minyak wajib menjual dengan Harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah per wilayah. Karena itu, ungkapnya, apakah benar, Abraham berbicara sebagai masyarakat, atau perwakilan partai yang memiliki kepentingan politik dengan salah satu kandidat Bupati dan Wakil Bupati MBD saat ini.
“ Bagi saya, apa yang saya sampaikan tentu merupakan apa yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Pulau Moa. Bukan hanya karena saya tidak diberi kesempatan untuk meningkatkan usaha saya, tidaka ada kepentingan pribadi yang saya perjuangkan. Namun ini terkait janji pemerintah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat, serta mengutamakan anak-anak daerah dalam meningkatkan perputaran ekonomi,” tegasnya.
Lakuteru menegaskan, dalam berpolitik tentu setiap orang memiliki pilihan yang berbeda. Namun perbedaan itu harus disertai dengan kebesaran hati, sikap jujur dan tidak menjatuhkan pihak lain. Jangan karena dukungan terhadap pasangan tertentu, kemudian menilai negative pihak lain.
“Kalau mengkritik, sebaiknya kritikan sesuai dengan fakta dan realita yang dirasakan oleh masyarakat. Jangan mengeluarkan pernyataan yang mengatasnamakan masyarakat, namun seakan buta dengan kondisi masyarakat yang sesungguhnya,” tandas Lakuteru.(CP-01)