MAFINDO AMBON DAN PRAMUKA AJAK MASYARAKAT MALUKU CERDAS BERMEDIA SOSIAL
Ambon, cengkepala.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo kota Ambon dan Kwartir Pramuka Daerah Maluku ajak masyarakat Maluku cerdas dalam bermedia sosial. Ajakan Mafindo dan Pramuka ini dituangkan dalam deklarasi Gerakan Anti Hox di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Deklarasi Anti Hoax dikemas dalam agenda kemah Pramuka Maluku akhir tahun 2018 yang diinisiasi Racana Al-Muluk IAIN Ambon.
Roesda Leikawa kordinator Mafindo kota Ambon kepada media ini, Kamis (27/12) menyatakan rangkaian agenda diikuti pula oleh sejumlah komunitas berlangsung tepat Hari Rabu 26/12/2018 kemarin.
Dijelaskan, maraknya persebaran informasi berbau fitnah, hasutan maupun hoax atau berita palsu di media sosial (medsos), membuat resah berbagai kalangan. parahnya lagi, beberapa kali informasi hoax yang menjadi viral di medsos diketahui mampu memicu keributan besar.
“Ini menjadi sorotan kita. Sebisa mungkin kita beri pemhaman yang baik melalui kegiatan ini,” akui penulis Perempuan Indonesia itu
Perihal tentang latar belakang Mafindo, Leikawa menjelaskan, Bulan Desember tepatnya pada tanggal 1 lalu, Mafindo Indonesia genap berusia 2 tahun. Mafindo merupakan kumpulan sejumlah pegiat media sosial, bersama tokoh lintas agama, budayawan, akademisi, dan pemerhati sosial yang tergerak melihat kondisi literasi media sosial saat ini.
Mengingat makin hari makin miris kondisi masyarakat Indonesia di media sosial, maka dibentuklah komunitas MAFINDO atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia. Gerakan Mafindo terlahir dari keresahan banyak pihak terhadap informasi hoax yang marak terjadi belakangan ini.
Ditekankan, komunitas ini (Mafindo) murni gerakan non-partisan yang tidak terhubung dengan kelompok manapun, dan bukan bentukan pemerintah. Bisa dibilang, gerakan ini merupakan bentuk keprihatinan masyarakat untuk melawan informasi yang menyesatkan.
“Pada kesempatan ini juga Relawan Mafindo Ambon telah dibentuk dan berkesempatan gelar kegiatan bersama dengan Pramuka kwartir daerah Maluku di momentum kemah akhir tahun,” ungkapnya.
Tujuannya kata dia, adalah untuk mengajak masyarakat menjadi bagian penting dalam rangka menangkal segala macam berita-berita bohong yang sering beredar di media sosial.
“Semoga kita dapat bekerjasama untuk melawan Hoax menuju Maluku yang aman & damai selalu, tanpa ada hasutan dan fitnah yang bisa merusak tatanan kehidupan pela dan gandong,” ungkapnya.
Dikatakan, mengingat kemajuan teknologi digital yang menyediakan ragam aplikasi media sosial seperti Facebook, twitter, WhatsApp, Instagram dll dapat membuat penggunanya bebas memposting di medsos. Apalagi musim pemilu telah tiba, banyak yang menggunakannya untuk kampanye negatif.
“Jadi mari kita membiasakan diri untuk cek fakta baru bicara atas setiap pemberitaan yang beredar di media sosial & menyaring setiap informasi sebelum berbagi dengan orang lain,” ajak Leikawa.*** Rul