Ambon, cengkepala.com – Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I, Drs Nyoto Suwigyo MM mengharapkan, regulasi yang mengatur penataan kawasan sungai agar bebas dari sampah dan pemukiman dibantaran sungai, janganlah hanya pepesan kosong.
“Regulasi itu pasti, tapi Kita tidak ingin membuat regulasi pepesan kosong, justru program ini akan merumuskan, mencermati dan melihat saling keterkaitan antara keduanya, ” cetus Nyoto.
Menurut Nyoto yang ditemui di sela-sela, kampanye Penyadaran Publik Program Flood Manajemen Selected River Basin (FM-SRB), baru-baru ini, salah satu kelemahan Provinsi Maluku untuk pemeliharaan kawasan sungai adalah, belum disahkannya Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Untuk Maluku inikan, belum diketok palu RDTR nya, karena lewat itu nanti Masyarakat di kawasan sungai akan lebih detil dalam menjaga sungai tersebut dengan baik,” cetusnya.
Diungkapkan Nyoto, Keinginan Masyarakat Maluku untuk menjaga kawasan sungai sudah ada, hal ini terungkap saat dirinya berkomunikasi dengan salah satu petani di Kawasan hulu sungai, hanya teknik menjaga sungai yang perlu diajarkan, karena itu dibutuhkan konsultan untuk mengajarkannya.
Nyoto menjabarkan,saat meninjau lokasi sungai ada dua masalah yang ditemuinya, yaitu masalah sampah dan hunian di bantaran sungai, karena itu ,masalah pembuangan sampah di sungai harus ada pengawasan dan komunitas peduli sampah juga harus dilibatkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Ia menandaskan, intinya adalah air dan mata air adalah sumber kehidupan, sehingga perlu diatur supaya bagaimana Masyarakat sejahtera karena sungai, jangan sampai masyarakat masyarakat berduka karena sungai.
“Artinya bagaimana sungai itu bisa jadi tempat yang membahagiakan dan mensejahterahkan rakyat,” kata Nyoto.
Menurut Nyoto,sesuai dengan misi Asian Development Bank (ADB) sungai itu harus dijadikan tempat wisata, dimana dukungan utamanya adalah lokasi tersebut harus bersih,dengan dijadikanya sungai sebagai spot wisata yang dapat dikelola oleh masyarakat setempat.
“Jadi bisa jadi tempat berkunjung, dimana masyarakat bisa dapat income dari tiket masuk, parkir dan juga dagangan kuliner,” ungkapnya.***(Nick)
