Cengkepala

Panas Politik Nasional, Sekretaris PKB Kota Imbau Jaga Kesehatan Politik Provinsi

Ambon, cengkepala.com – Pelaksanaan Pilkada 2018 baru saja usai dan Pemilu 2019 didepan mata.

Hal ini rentan akan potensi polarisasi masyarakat akibat suhu politik yang memanas di tingkat nasional. Namun perlu kiranya, di daerah terutama di Maluku harus konsisten menjaga kesehatan politiknya.

Ichsan Djali, sekretaris PKB kota Ambon.** foto/istimewa

Hal ini disampaikan Ichsan Djali, sekretaris Partai PKB kota Ambon, Sabtu (25/05).

“Jangan biarkan polarisasi isue berujung pada ketidak senangan pihak pihak tertentu. Maksdunya, menebar informasi sesat tanpa ada kroscek dan pemahaman mendalam. Apalagi isu politik,” ungkap Dzali.

Dzali mengimbau agar para tokoh masyarakat, agama dan politik tak menunjukkan sikap atau pernyataan yang memancing kegaduhan lewat ujaran kebencian atau hoaks.

Dikatakan, jadwal Pemilu 2019 tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 7 tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu. Meski pemungutan suara baru diadakan pada 17 April 2019, pentahapan sudah dilakukan sejak dini.

“Untuk itu, mesti menjaga kesehatan politik khususnya warga Maluku guna menjemput pesta rakyat di tahun 2019 mendatang. Jangan membuat gaduh proses pentahapan yang tengah berlangsung. Lebih bermawas diri dalam bermedia sosial. Jangan sampai terpancing isu media sosial hingga berujung pada pelanggaran-pelanggaran yang tidak di inginkan,” imbau mantan aktivis asal kampus hijau IAIN itu.

Dzali mengakui, saat ini, yang tengah disoroti netizen dan pengamat adalah konstalasi politik nasional. Namun, perihal politik nasional pun harus di dudukan tupoksinya.

Dijelaska, politik nasional merupakan azas, haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakan dari Negara tentang pembinaan atau managemen serta penggunaan secara totalitas dari potensi nasional baik yang potensiil maupun yang efektif untuk mencapai tujuan/tujuan nasional.

“Politik nasional menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan nasional yang dalam perumusannya dibagi dalam tahap-tahap utama yaitu jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek,” jelas Dzali.

Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) ini pun mengingatkan, konstalasi politik nasional saat ini berpengaruh hingga pada tinggkat terendeh pemerintahan yakni RT/RW. Tidak sedikit ditemui warga mebincangkan calon presiden dan calon wakil presiden. Bincangan warga dapat di temui di gang-gang, rumah kopi bahkan warung warung kecil di persipangan jalan.

“Kesemuan materi warga ini tentu dipengaruhi media sosial facebook dan pesan instan WhatShap. Jika informasi yang didapat bersifat provokatif maka itulah yang dibincangkan,” ungkapnya.

Untuk itu dirinya menegaskan agar jangan sampai kontestasi politik mengorbankan oknum akibat ujaran kebencian dan hoaks.

“Perlu dikampanyekan secara masif, bahwa pesta demokrasi harus dijadikan ajang pertarungan gagasan dan program. Itu, akan membuat publik berpikir jernih dan semakin membuat publik menjaga kesehatan politiknya,” pungkasnya.***Rul

Views: 0