Cengkepala

Pemkot Ambon Gelar Forum RPJMD 2025–2029

Ambon , CENGKEPALA.COM – Pemerintah Kota Ambon resmi menggelar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ambon 2025–2029 dalam sebuah forum konsultasi publik yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Ambon, Selasa (20/5). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.

Dalam sambutannya, Wattimena menegaskan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, melainkan peta jalan pembangunan kota yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan. Ia menyebut RPJMD kali ini mencerminkan komitmen moral pemerintah dalam merancang masa depan Ambon yang lebih baik.

“RPJMD bukan sekadar dokumen teknokratik, tetapi juga cerminan tekad kita bersama untuk membangun Ambon sebagai kota modern yang menjunjung nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan ramah lingkungan,” ujar Wattimena.

Visi Kota Ambon 2025–2029 dirumuskan sebagai “Ambon Manis yang Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan.” Visi ini disusun dengan mempertimbangkan berbagai tantangan utama, seperti ketimpangan sosial-ekonomi, keterbatasan infrastruktur, serta ancaman perubahan iklim dan bencana alam.

“Ambon merupakan wilayah rawan bencana. Oleh karena itu, kita membutuhkan strategi mitigasi yang konkret dan penguatan ketangguhan masyarakat,” lanjutnya.

Wattimena juga menyoroti persoalan kesenjangan ekonomi, terutama di kalangan masyarakat miskin dan kelompok rentan. Ia mengapresiasi penurunan angka kemiskinan, namun mengingatkan pentingnya mencegah terciptanya ketimpangan baru.

Di sektor ekonomi, Pemkot berkomitmen mendorong pengembangan ekonomi kreatif, digitalisasi UMKM, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda. Dengan keterbatasan sumber daya alam, sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata diharapkan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi kota.

“Ekosistem ekonomi kreatif harus kita bangun agar dapat menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru,” ungkap Wattimena.

Dalam aspek tata kelola pemerintahan, Pemkot menargetkan penyelesaian pembangunan Mal Pelayanan Publik pada akhir tahun ini sebagai bagian dari upaya mempercepat layanan yang transparan dan terintegrasi. Selain itu, terdapat 17 program prioritas yang disiapkan, mencakup pengelolaan sampah, peningkatan akses air bersih, penataan pasar dan permukiman kumuh, serta penyediaan fasilitas umum yang ramah disabilitas.

Wattimena juga menekankan perlunya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar tidak terus bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.

“Kita harus mampu membiayai program strategis secara mandiri dengan mendorong peningkatan PAD,” tegasnya.

Ambon saat ini juga termasuk dalam 100 kota Smart City di Indonesia. Pemerintah berkomitmen memperkuat transformasi digital dan memperluas akses teknologi ke seluruh masyarakat.

Wattimena berharap forum konsultasi publik ini menjadi ruang substantif untuk merumuskan arah pembangunan yang partisipatif dan solutif. “Forum ini bukan sekadar formalitas, melainkan wadah strategis untuk menghimpun aspirasi masyarakat dan menyusun kebijakan yang berpihak pada
rakyat,” tutupnya.(CP-01)

Views: 0