Pemkot Ambon Sambut Hangat Rombongan Ekspedisi Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah
Maluku adalah provinsi paling mapan ketika bicara tentang keberagaman. Inti sari pesan keberagaman harusnya dari tanah pela gandong ini. Pasalnya, Maluku dapat keluar dari keterpurukan sosial yang teramat pedih yang sudah barang tentu prestasi besar ini diakui dunia internasional.
Ambon, cengkepala.com – Dengan tagline menggembirakan keberagaman, rombongan tim Ekspedisi Kebangsaan akhirnya tiba di kota Ambon provinsi Maluku. Kehadiran rombongan dengan sejumlah komunitas motor vespa ini langsung disambut hangat pemerintah kota Ambon, Rabu, (30/05). Acara penyambutan sekaligus pelepasan digelar di pelataran monumen gong perdamaian dunia, dihadiri Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, AG Latuheru, kepala-kepala SKPD dilingkup pemerintahan kota Ambon, Wasekjen Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Syamson Alkatiry, ketua Pimpinan Wilayah – Pemuda Muhammadiyah (PW-PM) Maluku, M Reza Bahwerez didampingi sekwil, Assyatri Almohdar dan pengurus.
Ketua Pimpinan Pusat – PM, Danhil Anzzar Simanjuntak dalam sambutannya menyatakan, rombongan eskpedisi telah singgahi banyak kota di Indonesia serta menyampaikan pesan keberagaman dalam bentuk diskusi publik lintas agama serta kegiatan keberagaman lainnya. “Sumatra, Jawa, Timur, Indonesia semua kita mampiri dengan menegaskan pesan keberagaman di bulan penuh berkah ini,” ungkap Ketua Umum Dahnil Anzar Simanjuntak.
Simanjuntak yang diketahui merupakan salah satu tokoh rekonsoliasi perdamian di Maluku itu, menyatakan kebanggaanya kembali menjajakan kaki di bumi raja-raja.
“Saya bangga Indonesia punya Maluku, punya Ambon Manise. Indonesia harus banyak belajar dari Maluku soal kerukunan umat beragama,” tegas Danhil.
Dijelaskan, Maluku adalah provinsi paling mapan saat bicara tentang keberagaman. Inti sari pesan keberagaman harusnya dari tanah pela gandong ini. Pasalnya, Maluku dapat keluar dari keterpurukan sosial yang teramat pedih yang sudah barang tentu prestasi besar ini diakui dunia internasional.
“Olehnya itu, saya tegaskan lagi, mari belajar dari Maluku,” kata Simanjuntak.
Diakuinya, pelaksanaan ekspedisi oleh pengurus pusat merupakan gagasan atas dasar realitas kondisi negara saat ini. Ekspedisi ini upaya mengingatkan masyarakat Indonesia yang tengah memasuki tahun politik pada 2018-2019. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan para penunggang vespa berkeinginan bisa menenangkan suasana atau menciptakan suasana lebih adem. Dahnil menegaskan, Pemuda Muhammadiyah punya komitmen tinggi merawat keberagaman Indonesia dan meninggikan akhlak Islam.
“Realitas Indonesia baik itu politik, sosial, pendidikan maupun ekonomi. Negara kita butuh banyak orang yang tidak pesimis dan cemas, Negara membutuhkan orang yang mau menyampaikan pesan kegembiraan serta mengaplikasikan kegembiraan terhadap sesama,” sebutnya.
Menutup sambutannya, Simanjuntak mengajak seluruh crew ekspedisi meneriakan yel-yel ungkapan terimaksih kepada pemerintah kota Ambon khususnya, masyarakat Kota Ambon dan masyarakat Maluku umunya.
Sementara Wakil Walikota mengawali sambutan singkatnya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam acara penyambutan sekaligus pelepasan tersebut. Dikatakan, kota Ambon dalam hal ini, Pemkot menyambut hangat tim ekspedisi kebangsaan PP-Pemuda Muhammadiyah.
“Kami menyambut hangat rombongan ekspedisi. Nikmatilah keramahan masyarakat kota Ambon, dan sampaikan kabar baik kota ini kepada masyarakat luas,” singkat Sayrif.
Syarif dalam sambutannya mengakui, kota Ambon merupakan Icon keberagaman di mata dunia internasional. Kota berjulukan manise ini kata dia, sering didatangi tokoh-tokoh lintas agama untuk melakukan penilitian tentang keberagaman. Hal ini karena Ambon, Maluku menjunjung tinggi nilai budaya pela gandong. “Pela gandong ini merupakan pakaian kita. Beberapa pekan lalu rombongan resolusi konflik Rohingya ke kota Ambon untuk mengadakan penilitian yang nantinya akan diterapkan disana,” akui dia.
“Stigma Ambon di pulau jawa sungguh tidak elok. Bang Anin (ketua umum) dapat merasakan sendiri keramahan kami disini. Sampaikan kepada masyarakat luas datang ke Ambon agar merasakan keramahan orang Maluku umumnya,” pungakas Syarif. Usai melalui cerimonial, rombongan dilepas secara resmi oleh Wakil Walikota didampingi Sekot Ambon AG. Latuheru yang ditandai dengan mengibarkan bendera start.**(Rul)