Cengkepala

Rangkul Perempuan Gereja, Yayasan Sofiela Karya Mandiri Gelar pelatihan

Ambon, CENGKEPALA.COM – Bergerak pada bidang pendidikan formal , non formal serta pengembangan sumber daya manusia. Yayasan Sofiela Karya Mandiri terus melakukan berbagai inovasi , untuk meningkatkan kualitas manusia, terkhususnya dalam menghadapi era modern saat ini.

Mengusung tema “ Perempuan Gereja Sebagai Agen Perubahan Tahun 2025 “ , kali ini , Yayasan  Sofiela Karya Mandiri kembali menggelar pelatihan dengan merangkul sebanyak 150 perempuan Gereja di Kota Ambon., yang berlangsung di Hotel Grand Avira, Sabtu (22/3/25).

Ketua Yayasan Sofiela Karya Mandiri , Roy Paliama, S.Kom mengatakan, pelatihan saat ini merupakan pelatihan ketiga yang telah di lakukan oleh Yayasan. Menurutnya, kali ini Yayasan memilih Perempuan gereja sebagai peserta pelatihan . Karena perempuan memiliki peran penting dalam gereja dan masyarakat, termasuk dalam membawa perubahan sosial.

“ Kegiatan ini  bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada perempuan-perempuan gereja , agar dapat menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan kehidupan saat ini. Karena peserta yang terlibat memiliki latar belakang yang berbeda, seperti ibu rumah tangga (dominan), asn, wirausaha dan lain sebagainya. Sehingga setiap peserta memiliki peran yang berbeda pula,” ungkapnya.

Roy menambahkan, Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari dengan menhadirkan dua narasumber yakni. Pdt. Jhon Lerebulan, S.Th dan Imanuel Manuputty, SE, dengan materi Perempuan Hebat dalam perspektif Alkitab, Perempuan Gereja sebagai Agen Perubahan, Peluang UMKM di era globalisasi dan Pentingnya Investasi untuk menata masa depan.

Sementara itu , pada waktu yang sama , Ketua Panitia pelatihan , Sih Rumanti lewat sambutanya mengatakan, pelatihan kali ini dipusatkan kepada Perempuan Gereja karena. Mengingat salah satu peranan Perempuan adalah sebagai tiang di tengah-tengah hidup bergereja maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sehingga kagiatan saat ini terjadi, dengan landasan berpikir bahwa , sebuah perubahaan hanya dapat terjadi, bila seseorang memiliki kesadaran yang digerakan oleh kemauan diri sendiri, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana dia berada,” ungkapnya.

Sehingga ia berharap, para peserta tidak hanya menjadikan pelatihan ini sebagai suatu momentum partisipatif belaka. Melainkan perlu digunakan sebagai sebuah kesempatan emas, untuk sama-sama belajar merubah mindset kita, menjadi orang – orang yang memiliki tekad untuk ada dalam sebuah aksi perubahan, menuju masa depan yang bermakna. (CP-01)

Views: 3