Santuni Anak Yatim di Pesantren Nama Timur, Rumata Klarifikasi Isu Miring KNPI Berversi
![](https://www.cengkepala.com/storage/2018/06/sss.jpg)
Bula, Cengkepala.com – DPD KNPI Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), bertandang ke Pesantren Nama Timur, Kecamatan Bula. Kunjungan rombongan dibawah komando Rusdi Rumata selaku ketua DPD KNPI dalam rangka Safari Ramadhan sekaligus penyerahan santunan anak Yatim Piatu dan kaum Duafa.
Informasi yang dihimpun media ini, Kamis (07/06) menyebutkan, acara Safari Ramadhan DPD KNPI SBT fersi Subhan Pattmahu ini berlangsung di Pelataran Pesantren Setempat, Rabu (06/06).
Dikatakan Safari Ramadhan ini adalah kegiatan pengurus dan anggota DPD KNPI Kabupaten SBT untuk buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu di Pesantren Nama Timur.
Koordinator Safari Ramadhan, yang juga Wakil Ketua Koperasi dan UKM Syahrifudin Faud mengatakan, sebagai sebuah organisasi, KNPI berkewajiban untuk selalu peduli dengan seluru elemen masyarakat. Oleh karena itu, di bulan suci ramadan ini DPD KNPI Kabupaten SBT menyempatkan diri berbagi dengan yatim piatu dan kaum duafa di Pesantren Nama Timur.
“Kegiatan safari Ramadhan dan pemberian santunan ini merupakan salah satu wujud keperdulian DPD KNPI Kabupaten SBT terhadap sesama, dan dalam rangka menjalin silaturahim dengan lapisan masyarakat. Karena dengan selalu menjalin hubungan baik akan tercipta kondisi silaturahmi yang baik antara masyarakat dengan KNPI,” ungkap Fuad.
Dikatakanya, Takjil yang di belanjakan yakni semua tenda yang di jual oleh warga Kota Bula ada sekitar Duapuluh tenda, semuanya di fokuskan untuk belanja takjil disitu setelah itu di bagikan kepada anak-anak pesantren sekaligus buka puasa bersama.
“Kami minta doa dari anak yatim keberkahan dari anak yatim dan duafa untuk mendoakan kita semua untuk bisa menambahkan spirit kepemudaan untuk berkarya demi negeri ini,” harap Fuad.
Rumata Tepis Isue Saling Melapor KNPI Versi
Sementara itu Ketua DPD KNPI Kabupaten SBT Rusdi Rumata saat diwawancarai wartawan soal isue dualisme KNPI yang berujung lapor melapor yang terjadi di Kabupaten SBT saat ini, dengan tegas Rumata myatakan itu tidak benar adanya.
“Isu KNPI yang terjadi seperti yang di sebutkan saat ini sebenarnya isue yang tidak sesuai dengan fakta yang ada,” tegasnya.
Kalo ada pemuda yang menginterfensi dan meniupkan isu murahan itu, artinya pemuda itu mempunyai pemahaman organisasi yang sangat sempit.
“Kita baru selesai melaksanakan kegiatan Rakernas pada tanggal 4 sampai 5 Juni kemarin dan itu hanya di hadiri oleh DPD KNPI Provinsi seluruh Indonesia yang melaksanakan kegiatannya di banten,” akui Rumata.
Diatambkan, logo KNPI adalah bentuknya seperti ini, nah siapa itu yang di maksud dengan KNPI, yang di maksud dengan KNPI adalah organisasi yang di terdaftar dan kemudian di SK kan oleh Kementrian Hukum dan Ham dan kita ini yang terdaftar dan kemudian kita yang di SK kan oleh Kementrian Hukum dan Ham itu yang disebut dengan organisasi KNPI, jelasnya.
Ditambahkanya, jadi semua pemuda mestinya juga berterima kasih kepada teman-teman dipusat karena ini setiap 15 tahun sekali dilakukan register ulang.
“Persoalan logo ini bukan berarti liriknya Rifai Darwis pribadi sendiri tidak lalu mereka bilang mau melapor ke polisi,. oh tidak saya merasa lucu sekali silahkan jangan sampai kita melakukan serangan balik tentang laporan tentang dugaan/tuduhan yang tidak bersyarat. Kita bisa lapor balik tapi saya dengan teman-teman di SBT sudah menyatukan presepsi bahwa tidak perlu untuk kita harus berpolimik soal masalah ini,” akuinya.
Diakhir keterangannya, Rumata menyatakan, masalah ini sudah selesai. Polemiknya sudah selesai dan harus diakui suka atupun tidak KNPI saat ini adalah 2 Versi.
“Tidak ada urusan dengan mau berapa versi itu bukan urusannya, urusannya adalah bagaimana pemuda harus berkarya saya pikir bahwa menghimbau kepada pemuda-pemuda yang lain tidak perlu untuk harus buang-buang energi dalam masalah ini mari kita berpikir untuk harus berkreasi untuk negeri kita,” tutup Rumata.**(Im)