Semarak 19 Tahun Kabupaten Buru, Pemkab Genjot Sektor Pariwisata
Cengkepala.com – Tumpah ruah masyarakat Kabupaten Buru di Lapangan Pattimura Kota Namlea, Jumaat (12/10). Ribuan masyarakat dari 10 kecamatan menyesaki kota Namlea dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buru ke-19.
Perayaan HUT ke-19 kabupaten bertajub Bupolo tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng ulang tahun dan pembukaan Festival Pesona Bupolo III yang dilakukan Bupati, Ramli I Umasugi. Perayaan Pesona Bupolo yang berjenjang dalam bingkai HUT kabupaten diyakini bisa berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Buru terutama pada bidang pariwisata.
Bupati Buru, Ramly Umasugi mengatakan, pariwisata bisa mengangkat ekonomi wilayahnya selain sektor-sektor unggulan di Kabupaten Buru. “Pariwisata itu langsung terasa ke masyarakat, pariwisata itu langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan pariwisata itu bisa langsung membangun masyarakat,”ujar Bupati.
Selain itu, Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Ni Wayan Giri Adnyani menerangkan, saat ini pariwisata menjadi salah satu bisnis utama atau “core business” Indonesia, yang menjadi penyumbang PDB, devisa serta lapangan kerja paling besar dan mudah.
Pada 2016, devisa pariwisata mencapai US$ 13,5 miliar per tahun. Hanya kalah dari minyak sawit mentah (CPO) sebesar US$ 15,9 miliar per tahun. Padahal pada 2015 lalu, pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa terbesar.
Saat itu, pariwisata di bawah sektor migas sebesar US$ 18,5 juta, CPO US$ 16,4 juta, dan batubara US$ 14,7 juta. Namun akibat jatuhnya harga migas dan batu bara, konstelasi sektor penyumbang devisa berubah. CPO menjadi raja dan pariwisata menyodok ke atas sektor migas dan batubara. Tahun 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi sekitar US$ 16,8 miliar. Angka ini diprediksi akan meningkat 20% menjadi sekitar US$ 20 miliar pada 2018.
Semakin melesatnya sektor pariwisata, kata Giri, tidak terlepas dari terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
“Oleh karena itu, semua daerah harus bergandengan tangan untuk terus membangun pariwisata agar masyarakat kita semakin sejahtera,”kata Giri.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Muh. Ricky Fauziyani, meminta kepada daerah untuk mempersiapkan dengan baik 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi) yang selalu dikumandangkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketiga unsur itu harus terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.
Untuk Atraksi, Ricky menyarankan agar daerah sudah mulai menerapkan standar festival yang berskala nasional. Festival yang di kelola dengan baik akan berdampak pada media value dan juga economic value untuk daerah penyelenggara event tersebut
Selanjutnya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, festival yang digelar juga bersamaan dengan ulang tahun Kabupaten Buru yang ke-19, Pemkab buru harus Tetapkan kurator event di setiap festival, manajemen dan promosi yang terukur, Sehingga penetapan festival yang tepat waktu menjadi hal yang wajib dan mudah dipromosikan,”tutup Arief Yahya.*** MR/KF