Soal Ranperda, Ketua DPRD SBB Pake Jurus Tipu-Tipu
Piru, Cengkepala.com– Aksi menuntut Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) secepatnya menuntaskan persoalan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) negeri adat di SBB menyisakan bekas yang tidak meyenangkan. Padahal aksi pemuda SBB tersebut didukung penuh jajaran Latupati SBB. Kenyataan pahit, yang dirasakan hari ini adalah Ketua DPRD SBB mendustakan janjinya.
Hal ini ditegaskan Kristian Sea, juru bicara Latupati kepada medi ini di Ambon, Sabtu (19/01).
Dikatakan aksi yang berujung mediasi tempo hari diikuti ratusan pemuda Saka Mese Nusa. Aksi menuntut secepatnya diparipurnakan Ranperda negeri adat dengan anggaran miliaran rupiah tersebut.
Aktivis Pospera Maluku itu menjelaskan, ketua DPRD SBB, Julius M Rotasouw berjanji di hadapan massa aksi dan juga para Latupati untuk menyelesaikan pada akhir desember tepatnya tanggal 18 Desember. Namun ditunda lagi pada tanggal 18 Januari.
“Namun hari ini, tanggal 19 Januri tidak ada informasi telah digelarnya sidang pembahasan untuk melanjutkan Ranperda tersebut. Ketua DPRD SBB tahu ini dan akhirnya lari ke Jakarta,” tegasnya.
Peristiwa ini merupakan kebohon publik dari Ketua DPRD terhadap semua masyarakat SBB dan para Latupati.
” Berdusta namanya. Jangan pake jurus tipu. Kita akan laporkan modus penipuan ini kepada pihak kepolisian untuk diproses,” ancamnya.
Sea mencium adanya permainan politik elit tingkat kabupaten SBB menjelang kontestasi pileg 2019. Sea bahkan mengklaim sejumlah Pejabat desa di 90 sekian desa yang tersebar di SBB adalah titipan para elit politik SBB.
“Itulah mengapa ini dijadikan mainan,” endusnya.
MEnutup keterangannya, dirinya meminta secepatnya Ketua DPRD SBB selesaikan permainan ini. Kalau tidak, turunkan semua saja karteker untuk semua desa.*** Rul