Ambon, cengkepala.com – Pertandingan kedua Piala Suratin U-17, Zona Maluku , Tahun 2018 yang berlangsung di Stadion Mandala Remaja, KarangPanjang, Ambon , Minggu (26/8) mempertemukan Tim Nusaina FC(NIFC) melawan Bursel FC.
Sebagai Tim yang pernah berprestasi di ajang Nasional,yakni peringkat 3 Piala Suratin seri Nasional Tahun 2014 lalu, Nusaina FC tampil mengusung motivasi tinggi.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, anak -anak asuhan coach, Gafar Fahrelzalfa Lastaluhu ini, langsung memberikan tekanan bagi anak-anak Bursel FC.
Pemain-pemain Nusaina yang berkostum hitam-hitam, langsung bermain mengurung pertahanan Bursel, tetapi kemampuan pemain-pemain Bursel, berhasil mengatasi tekanan tersebut.
Dimenit ke “16 pemain Nusaina, M Sabri Umarella berhasil menggetarkan gawang Bursel FC, sehingga Skor berubah 1-0, untuk kemenangan anak -anak yang berhome base di Tulehu tersebut.
Selepas itu, tekanan ke jantung pertahanan BurselFC terus dilakukan secara intens, alhasil dimenit ke-25, salah satu pemain bertahan Bursel hand ball di kotak 16 besar. Wasit Muchlisan yang memimpin pertandingan langsung menunjuk titik putih, tanda pinalti.
Eksekusi pinalti yang dilakukan Pemain, Abdul Rahman A.G Bolang meski sempat membentur tiang gawang, tetapi bola pantul mengenai kiper dan masuk. Skor akhirnya bertambah bagi keunggulan Nusaina FC 2-0.
Selanjutnya, ada satu tendangan bebas dari pemain NIFC yang berbuah gol tetapi dianulir wasit. Pasalnya wasit mensyaratkan tendangan tersebut harus dua sentuhan, tetapi sang penendang malah langsung mengarahkan bolanya ke gawang dan gol.
Di babak kedua, meskipun tim Bursel FC melakukan sejumlah inisiatif serangan tetapi tetap gagal karena terhadang kokohnya tembok pertahanan Nusaina FC.
Hingga wasit Muchlisan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, anak – anak asuhan coach Rahmat Daisuki ini gagal menghadirkan gol penyeimbang sehingga skor tetap untuk kemenangan Nusaina FC 2-0.
Pelatih Bursel FC, Rahmat Daisuki yang ditemui usai pertandingan menyatakan, meski sebelum laga dirinya optimis timnya dapat memetik kemanangan, tetapi ternyata timnya ditekan sejak awal pertandingan, yang membuat anak-anak asuhnya gugup.
Ia menjelaskan, meskipun para pemain sudah menjalankan intruksinya secara optimal, tetapi faktor adaptasi dengan lapangan yang masih kurang.
“Sebagai tim yang kalah saya mengakui keunggulan lawan,” cetus Daisuki.
Untuk pertandungan kedepan, Daisuki berjanji akan mempersiapkan timnya kebih baik lagi,dimana ada perubahan-perubahan sehungga Bursel FC tampil lebih baik lagi.
Sementara Pelatih Nusaina FC,Gafar Fahrelzalfa Lestaluhu menyatakan pertandingan berjalan menarik dan menggambarkan kualitas sebenarnya dari tim asuhannya.
Secara strategi, mantan pemain Semen Padang ini mengungkapkan, timnya pernah melakukan Tryout ke Bursel, sehingga sudah bisa membaca permainan lawannya.
“Secara teknis, Saya bisa melihat lewat mana Saya bisa membangun serangannya sebelumnya saya sudah baca Strateginya” umbar Gafar.
Disingung mengenai laga kedepan melawan Lorihua(Tengah-Tengah), Gafar menyatakan tetap mengusung strategi Offensif/menyerang.
“Di Kamus Saya tidak ada yang bermain bertahan,”cetusnya.
Ia mengakui, dalam pertandingan, ada beberapa pemainnya yang terkendala kondisi, tetapi dirinya optimis NIFC tetap dapat me raih poin penuh melawan Lorihua.
Bahkan di kommpetisi Piala Suratin U-17, Nusaina FC menargetkan juara,pasalnya di grupnya Tim yang Terkuat adakah Bursel FC.
Nusaina FC Juga bertekad, untuk mengulang pencapaiannya di Piala Suratin U-17 tahun 201 , yakni finish di urutan ketiga Nasional.
“Lolos dari sini Kita langsung ke Putaran Final, Saya yakin anak-anak bisa berbuat yang terbaik untuk mencapai itu” ungkapnya optimis.*** Nick