Tugu Oma Opa Jadi Saksi Wartawan dan Polres SBB Sepakat Perangi Berita “Hoax”
Piru – Cengkepala.com – Wartawan kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) gandeng jajaran Polres SBB deklarasi sekaligus mencegah berita-berita hoax atau berita bohong di bundaran Tugu Oma Opa Piru Kecamatan Seram Barat pada Kamis (15/3).
Acara dihadiri oleh Jajaran Polres SBB yang didipimpin Kabag Humas, IPTU Tahapary,itu Kasad Intel. AKP Jacob Weno berserta Beberapa Anggota, Ketua IPJI Provinsi Maluku Jacobus Hehatubun, Ketua IPJI Kabupaten SBB, Rudy E Amanupunyo, Ketua PWI SBB Andi Uniyana dan wartawan kurang lebih 25 orang dari berbagai latar belakang media yang berbeda.
Pelaksanaan deklarasi tersebut, dibacakan bersama pernyataan sikap oleh Wartawan SBB untuk melawan berita hoax di Kabupaten SBB,
“Kami Wartawan Kabupaten SBB Menolak Dengan Keras Berita Hoax, Ujaran Kebencian dan Anti Sarah Di Wilayah Kabupaten SBB. Mendukung Polri Dalam Mengusut Tuntas Penyebaran Berita Hoax, Ujaran Kebencian dan Anti Sarah Yang mengancam Keutuhan NKRI. NKRI HARGA MATI,” seru sejumlah wartawan tepat di bawah patung Oma Opa SBB.
Kasat Intel Pores SBB AKP Jakob Weno, dalam kesempatan tersebut menyatakan, kegiatan ini merupakan intruksi langsung Mabes POLRI untuk memerangi berita bohong atau Hoax disetiap daerah, termasuk di Kabupaten SBB.
“Kami akan bertindak keras terhadap oknum oknum yang menebar isu atau berita hoax sesuai UU yang tertera terkait itu. Harapan kami berharap kepada semua elemen dan masyarakat agar sama sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Repblik Indonesia NKRI, dari ancaman berita hoax yang ada,” tegasnya.
Semnatara itu, Andi Uniayana menyebutkan, pers/wartawan merupakan pilar ke empat dari NKRI, maka itu fungsi Pers untuk membantu Porli dalam menjaga keutuhan negara Indonesia sangat perlu.
“Karena merupakan mitra kerja. Pers akan melakukan kerja sama dengan Porli yaitu Polres SBB untuk sama – sama memerangi berita Hoaxs di Bumi Saka Nese Nusa,” pungkasnya** (DK)