AMPD ,IMM dan HMI Sesali Aksi Demo Somasi Minta Dandim 1506/Namlea Dipecat
Namlea ,CENGKEPALA.COM – Aliansi Mahasiswa Pejuang Demokrasi (AMPD), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Kabupaten Buru, sesali aksi demo yang digelar Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Satu Indonesia (SOMASI), yang meminta Panglima TNI untuk memecat Komandan Kodim (dandim)1506/Namlea.
Bagi mereka, Berbagai situasi dan kondisi yang sering memecah konflik antara masyarakat di Kabupaten Buru. Memerlukan peran TNI sebagai alat pertahanan yang bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah.
Ketua Umum AMPD kabupaten Buru, Rifandi Makatita , Rabu (11/09/24) menegaskan, kinerja Dandim 1506/Namlea dalam menjaga lingkungan sosial di areal pertambangan gunung botak sangatlah baik. AMPD Buru sangat mendukung penuh dan merespon baik kinerja Dandim.
Karena itu lanjutnya, terkait isu-isu yang berkeliaran terkait kinerja Dandim, yang salah satunya disampaikan lewat aksi demo. tidak sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan.
“Segala bentuk tuduhan yang di lakukan oleh (SOMASI) tidak sesuai dengan fakta di lapangan kepada Dandim 1506/Namlea, karena peran TNI sangat berefektif dalam mencegah konflik di areal pertambangan gunung botak kabupaten Buru,” tegas Makatita.
Tak hanya APMD, Pimpinan Cabang Ikatan IMM Kabupaten Buru, M Kadafi Alkatiri dalam pernyataan di Media ini, mendukung Dandim 1506/Namlea dalam menjalankan tugas yang baru saja di Amanahkan tanggal 3 Agustus 2024 beberapa hari lalu.
Dengan Tugas baru tersebut, tentunya Pa Dandim harus menyusun Fixed plan yang benar benar terukur, dan harus kita dukung, dari rangkaian alasan tersebut maka tak ada dalil yang kuat untuk Mengevaluasi Kinerja Dandim 1506/Namlea
Ada serangkaian Aksi komentar yang di Lakukan kawan kawan SOMASI, sebagaimana diberitakan salah satu media online yang dipublis, dengan minta Panglima TNI mencopot Dandim 1506/Namlea, terkait aktivitas pertambangan Gunung Botak.
Kadafi Menilai bahwa pernyataan tersebut terlalu terburu buru, dan terlalu mengada ngada di karenakan usia kerja dari Dandim 1506/Namlea terlalu dini
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Kabupaten Buru, Indirwan Souwakil menyesalkan pernyataan Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Satu Indonesia (SOMASI) Jakarta yang mendesak Panglima TNI untuk segera mengevaluasi Dandim 1506/Namlea.
Souwakil mengatakan, pernyataan Somasi tersebut terlalu mengada-ada dan tidak berdasar mengingat Dandim 1506/Namlea ini baru bertugas seumur jagung di Namlea.
“Saya menilai pernyataan Somasi terlalu mengada-ada dan tidak berdasar mengingat Dandim ini orang baru bertugas di Namlea sejak tanggal 3 Agustus 2024”, ujarnya. (CP-01)