Bahlil Buka Musda XI Golkar Maluku: Targetkan Kursi DPR RI 2029 di Tengah Sorotan Penurunan Kursi
Ambon, CENGKEPALA.COM – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Maluku di Baileo Oikumene, Ambon, hari ini. Pembukaan Musda ini menjadi momentum penting, tidak hanya bagi internal partai, tetapi juga bagi masyarakat Maluku yang menaruh harapan besar pada Golkar untuk memperjuangkan kepentingan daerah.

Acara pembukaan Musda ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Maluku, Abdulah Vanath, Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun, serta ratusan kader Golkar dari seluruh pelosok Maluku. Dalam sambutannya, Wagub Vanath menyampaikan harapan agar pemerintah pusat memberikan “perlakuan khusus” bagi Maluku, mengingat statusnya sebagai provinsi kepulauan dengan keterbatasan fiskal dan tantangan geografis.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, kami berharap Golkar dapat terus menjadi mitra strategis dalam memperjuangkan kepentingan daerah kepulauan seperti Maluku,” ujar Vanath. Ia menyoroti kondisi fiskal daerah yang semakin berat akibat pemotongan anggaran, serta kebijakan penyamarataan harga barang yang dinilai tidak adil bagi daerah kepulauan.
Menanggapi permintaan tersebut, Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya untuk membantu Maluku keluar dari berbagai keterbatasan yang menghambat pembangunan. Ia berjanji akan memberikan perhatian khusus bagi tanah kelahirannya itu.

“Sebagai putra daerah, saya terpanggil untuk berkontribusi dalam memajukan Maluku. Kita akan perjuangkan agar Maluku mendapatkan perlakuan yang lebih adil dari pemerintah pusat, sehingga pembangunan di daerah ini dapat berjalan lebih cepat dan merata,” ujar Bahlil.
Bahlil juga menyoroti absennya perwakilan DPR RI dari Maluku dalam dua periode terakhir. “Sudah dua periode belum ada perwakilan DPR RI dari Maluku, dan nanti 2029 kita akan berusaha semaksimal mungkin kerja-kerja partai untuk ada perwakilan. Tapi sebelum itu, Golkar kan juga ada, bahkan di 2010-2014 ketua DPR provinsi itu Golkar. Jadi kita baru 10 tahun ini, kita kemudian melepas kemenangan pimpinan kita di sini, dan saya pikir masih ada waktu. Biasa partai politik pasang surut itu biasa, dinamika ya, tapi saya sebagai Ketua partai Golkar yang lahir di sini tidak ingin melihat partai Golkar begini terus, harus bangkit,” tegas Bahlil.
Di sisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Maluku, Umar Aly Lessy, mengakui adanya penurunan perolehan kursi Golkar dalam dua periode terakhir. Kondisi ini dinilainya sebagai tantangan besar yang harus dijawab melalui Musda XI.

“Melalui Musda ini kita harus mengevaluasi semua kekurangan untuk memperkuat organisasi dan mengembalikan kejayaan Golkar di Bumi Raja-Raja,” papar Lessy. Ia berharap kepengurusan baru yang terpilih mampu bekerja keras dan kembali mengantar Golkar meraih kursi DPR RI pada 2029. “Forum ini harus dimaksimalkan untuk merumuskan gagasan produktif dan memprioritaskan kader potensial,” tambahnya.
Bahlil juga meminta Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun, yang hadir dalam acara tersebut, untuk memperjuangkan perlakuan fiskal khusus bagi Maluku. “Kalau PAD daerah hanya mengandalkan transfer pusat, harus ada kebijakan berbeda. Tolong lihat Maluku secara khusus,” pintanya.
Dengan demikian, Musda Golkar Maluku kali ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi internal partai, tetapi juga menjadi forum untuk menyampaikan harapan dan janji bagi masyarakat Maluku. Di tengah sorotan penurunan perolehan kursi dan absennya perwakilan di DPR RI, Golkar Maluku menargetkan untuk merebut kembali kursi di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.(CP-01)