Cengkepala

Kastanya Nona Cantik, Host Jejak Petualang Part II Edisi Kemanusian

Langsung merasakan gempa susulan 7 SR saat aksi kemanusiaan di Lombok.

Ambon-cengkepala.com – Setelah sukses menaklukan Gunung tertinggi di Indonesia Indonesia Cartenz Pyramid dengan ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut (m.pdl) dan ikut ekspedisi ke Puncak Himalaya (Nepal), kini Nona Ambon, Cintya Tenges Kastanya menunjukkan sisi humanisnya, dengan turut serta menyambangi korban Gempa Lombok.

Chintya di antara reruntuhan rumah warga.***

Seperti diketahui, Gempa berkekuatan 7 skala Richter yang terjadi di awal Agustus ini, mengguncang kawasan Lombok, Bali dan NTB sehingga menimbulkan korban jiwa sekitar 300 an orang serta merusak sekitar 500an rumah.

Bencana itu turut menggerakan jiwa kemanusiaan dara jebolan SMA Negeri 1 Ambon ini. Chintya bersama rombongan tim relawan trauma healing berangkat ke Lombok, gadis berzodiak Gemini ini pun mulai berangkat dari Jakarta, pada Kamis, (15/8-2019).

Saat di Lombok, tepat di hari perayan HUT Kemerdekaan RI Ke-73, tampak Nona Ambon lulusan London Internasional School, Jakarta tersebut berada di Desa Leong, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam sebuah foto di akun instagramnya, Chintya terlihat membaur bersama sejumlah warga lokal, sedang menyaksikan anak-anak sedang berlomba berjalan sambil mengepit balon diatara kedua kakinya.

Pada captionnya, Putri bungsu dari Pasangan Heygel Tenges dan Hilda Kastanya itu menulis, “Merayakan.17 agustus. 2018 dengan anak. “”korban gempa di daerah Leong. Lombok Utara.. (TRAUMA HEALING BUAT ANAK 2. …agar cepat pulih kembali.

Chintya di antara anak anak Lombok pada hari kemerdekaan.**

Dalam penjelasannya kepada cengkepala.com, Ia sempat menyitir kajian psikologis tentang Masyarakat Indonesia, serta mencetuskan harapan agar masyarakat cepat pulih dari trauma dan membangun negerinya.

“Tingkat ressilience Masyarakat Indonesia dalam menghadapi duka cukup tinggi, semoga bisa cepat pulih dan kembali membangun Negeri”sebut bungsu dari empat bersaudara ini dalam rilis di akun instagramnya.

Tingkat resiliensi yang dimaksud, adalah kemampuan atau kapasias insani yang dimiliki seseorang, kelompok atau masyarakat yang memungkinkan untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan, atau bahkan merubah kondisi yang menyengsarakan menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. yang sangat dibutuhkan dalam setiap orang.

Sehari sesudah Perayaan HUT Kemerdekaan RI VXXIII, yakni pada (18/8) Chintya terlihat berada di puing-puing bekas reruntuhan bangunan akibat gempa.

Dalam captionnya Putri pasangan Heygel Tengens dan Hilda Kastanya ini terlihat mulai menikmati perjalanannya sebagai relawan kemanusiaan di Lombok, sehingga Ia mulai menulis,

“Relawan rasa wisatawan di tengah duka yang mendalam, masih sempat Saya diajak makan kelapa di kebun, bakar ubi, ikan bakar dan sambel,nikmatnya dunia itu ketika kita selalu bersyukur dalam situasi apapun,Saya belajar banyak dari ketabahan kalian terimakasih Lombok”cetusnya.

Foto Cinthya dalam acara jejak petualang.**

Sementara menjalani tugas kemanusiaanya Chintya bersama teman-temannya juga di terpa gempa susulan pada Minggu malam (19/8) sekitar pukul 24.00 bahkan menurut informasi getarannya mencapai 7 Skala Richter, dan berturut, turut 6,5 dan 6 sehingga getaran gempa berlangsung lama, selain itu getaran masih terus berlanjut dengan getaran kecil.

Dalam videonya yang diunggah ke Akun Instagramnya Chintya sempat mengungkapkan, “bagaimana ini tim Trauma Healingya ikut trauma,” cetusnya.(Nick)

Views: 2