Kesbangpol Pemkot Ambon Tingkatkan Sinergitas Penanganan Konflik
Ambon, CENGKEPALA.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Kota Ambon, terus berupaya meningkatkan sinergitas penanganan konflik bersama para Kepala Desa, Raja dan Lurah Se-Kota Ambon. Dengan menggelar sosialisasi dengan mengususng tema, peningkatan efektivitas keterpaduan serta koordinasi yang baik dalam penanganan konflik, di Biz Hotel , Ambon, Selasa (2/7/24).
Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Pemkot Ambon, Yan D Suitela lewat sambutannya mengatakan , Konflik menjadi fenomena yang paling sering muncul. Karena konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik, serta menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial itu sendiri.
“Karena itu diperlukan peningkatan efektivitas keterpaduan, serta koordinasi yang baik dalam penanganan konflik dimaksud,” ungkapnya.
Suitela menjelaskan, dalam Permendagri 42 tahun 2015 tentang penanganan konflik , dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama, pencegahan konflik yang dilakukan dalam upaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat itu sendiri. Kedua, penghentian konflik dilakukan melalui upaya penghentian kekerasan fisik,, penetapan status ke dalam konflik tindakan darurat dan penyelamatan dan perlindungan korban. Ketiga, pemulihan pasca konflik yang dilakukan melalui upaya rekonsiliasi ,rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Perlu disadari sungguh, betapa pentingnya bagi kita untuk mengelola isu konflik social.Apalagi proses pembangunan sangat bergantung pada situasi yang aman dan kondusif,” pintanya.
Ia mengatakan, penangana konflik sosial harus dilaksanakan secara sinergi terpadu dan terkoordinasi dengan seluruh unsur tingkatan pemerintahan, baik di tingkat Nasional, Provinsi maupun Tingkat Kota.
Penangana konflik sosial juga harus dilakukan secara komprehensif ,integratif, Efektif, efisien dan akuntabel.
”Pentingnya sinergitas tentukan dalam pencegahan dan pencegahan konflik itu sendiri. Pemerintah lokal , elit lokal dan komunitas di masyarakat perlu berperan penting sebagai aktor dalam mengatasi konflik dimaksud,” tegasnya.
Pelaksanan kegiatan sosialisasi lanjutnya, merupakan upaya untuk terus mempertahankan penanganan konflik sosial secara sinergis di tingkat kecamatan hingga di desa negeri dan kelurahan.
“Saya berharap Kegiatan ini dapat diikuti oleh peserta dengan baik, sehingga dapat mencapai apa yang kita harapakn bersama yakni sinegritas dalam pandangan konflik sosial dimaksud. S,ungguh ini bukan hal yang mudah tetapi dalam cerita kita mampu melakukan pendekatan pendekatan strategis bagi pencegahan dan penanganan konflik dimaksud,’ tutupnya. (CP-01)