Cengkepala

Kesiapan Bandara Belum Maksimal, Penambahan Maskapai di Aru Terhambat

Aru, Cengkepala.com – Menyikapi animo masyarakat tentang janji penambahan Maskapai Penerbangan di Kabupaten Kepulauan Aru, sebagaimana akhir-akhir ini telah rampai dibicarakan dikalangan masyarakat, Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Rar Gwamar Dobo, Januaris Serelurin mengatakan, penambahan maskapai penerbangan terhambat diakibatkan karena kesiapan Bandara Rar Gwamar Dobo belum maksimal dan tidak memenuhi standar untuk pendaratan maskapai baru dalam skala besar.

“Silahkan orang berpendapat tentang janji saya untuk penambahan maskapai, tetapi satu hal yang saya mau sampaikan, hal ini terhambat karena kesiapan Bandara kita belum maksimal, sehingga belum memenuhi standar untuk pesawat dalam ukuran yang lebih besar. “Kata Serelurin kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya,  Rabu (28/03/2018).

Dia mengaku, kapasitas terminal Bandara Rar Gwamar Dobo saat ini terbilang sangat kecil, bahkan diibaratkan sebagai terminal “Kamar Kos” sehingga beberapa maskapai besar yang telah dihubungi belum bersedia untuk beropersi di Aru.

Oleh sebab itu, pihaknya sementara melakukan upayah-upayah dan berencana dalam tahun ini akan dibangun Epron dan Teksi disebela barat bandara untuk menjawab penambahan maskapai.

“Terus terang saya terbeban, kemarin ada beberapa maskapai yang harus kita kasi masuk, cuman mengingat terminal kita kan sama-sama kita tahu, terminal kita seperti kamar kos, bahkan dalam rapat-rapat resmi saya sampaikan itu kamar kos, makanya rencana tahun ini Epron dan Teksi saya akan bangun disebla. “Ungkapnya.

Selanjutnya, Serelurin memintah dukungan Do,a semua pihak di Aru, karena direncanakan tahun depan akan dibangun terminal mewah dengan mengunakan anggaran kurang lebih Sembilan Puluh (90) Milyart yang bersumber dari dana pusat, dan saat ini telah tersedia, sehingga Bandara Rar Gwamar Dobo bisa setara dengan Bandara-Bandara di tempat lain, seprti Bandara Kaimana, Tual dan Saumlaki.

Kendati demikian, Serelurin masih tetap terbeban dengan persoalan pembebasan lahan disebelah barat Bandara, yang hingga kini proses penyelesaiannya oleh pemerintah daerah dan pihak-pihak pemilik lahan belum selelasi, sehingga persolan ini yang kemudian menjadi kendala utama bagi proses pembangunan kedepan.

Dia memintah kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru dan pihak-pihak terkait agar secepatnya menyelesaikan persolan pembebasan lahan tersebut sehingga tidak menjadi kendala bagi proses pembangunan yang telah direncanakan matang-matang dan akhirnya akan berunjung pada pengembalian anggaran puluhan Milyart itu.*** (Nus)

Views: 9