Cengkepala

Kurangnya Partisipasi Masyarakat Terhadap Pilkada, Begini Kata Sekretaris Panwas SBT

Bula, Cengkepala.com – Tinggal menghitung hari, Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur  Maluku 27 Juni 2018 mendatang akan dihelat.

Namun masih banyak masyarakat, khususnya Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang belum banyak memahaminya. Hal ini menjadi sebuah project besar yang harus dihadapi guna menyampaikan tehnis-tehnis perhelatan dalam memilih orang nomor satu di Provinsi ini.

Sekretaris Panwas SBT**

Sekertaris Panwas Kabupaten SBT, Amin Lausiry mengatakan bahwa sesuai dengan Perpu UU Nomor 7 tahun 2007, bahwa penguatan partisipasi masyarakat, dalam menggunakan hak pilihnya pada Pilgub Maluku, perlu dilakukan disemua lini.

“Bukan hanya mengawasi saja, kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk ikut mensosialisasikan Pilgub Maluku. Siapapun itu boleh ikut mensosialisasikan, termasuk kepala desa,” jelas Lausiry, saat dikonfirmasi media ini, Kamis (31/05/2018).

Ia juga lebih lanjut, mengatakan sosialisasi melalui media bahkan dengan berbagai cara apapun itu hal yang mutlak dan wajib dilaksanakan, dalam gelaran Pilgub Maluku, untuk mengantisipasi rendahnya tingkat partisipasi pemilih alias golput.

“Rendahnya partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya itu biasanya disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan kurangnya mengenal para bakal calon, yang ikut bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku, oleh karena itu sebaiknya tokoh masyarakat, terutama kepala desa yang merupakan sosok yang di tuakan di desa ikut membantu pengawasan dan mensosialisasikan Pilkada Maluku,” bebernya.

Pilgub Maluku itu sendiri diikuti oleh tiga kandidat calon, lebih lanjutnya, yakni pasangan Said Assagaf-Andreas Rentanubun dengan jargon Santun, Murad Ismail-Barnabas Orno dengan jargon Baileo dan Herman Koedoboen-Abdullah Vanath dengan jargon Hebat.

Penyakit demokrasi, sambung Lausiry, ada dua macam, demogog yakni pemimpin itu hanya pandai berorasi dan membangun citra untuk dirinya (pencitraan) tapi tidak memikirkan rakyatnya.

Kemudian penyakit lainnya, Narsisme, yakni tipikal orang yang hanya memuji dirinya sendiri dan mereka tidak mau menerima masukan maupun kritikan pihaknlainnya.

Warga Maluku, khususnya warga SBT, jangan memilih tipikal pemimpin seperti itu. Pilihlah yang terbaik dari tiga paslon yang bertarung pada pilgub Maluku ini, yang ketiganya memang sudah baik,” ucapnya.** (Im)

Views: 0