Cengkepala

Musyawarah Adat Masyarakat Jazirah Dibuka, Momentum Persatuan dan Kebangkitan Adat

Ambon, CENGKEPALA.COM – Musyawarah Adat Masyarakat Jazirah resmi dibuka pada Minggu ,(23/11/25) di Ballroom Hotel Santika Premiere, Ambon. Acara yang mengusung tema “Lawa Lete Mena Hetu Jazirah – Maju Bersama Mambangun Jazirah Par Maluku Pung Bae” ini diselenggarakan oleh Majelis Latupati Jazirah Leihitu dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari tingkat provinsi hingga tokoh adat.

Di antara para hadirin tampak Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Maluku Kasrul Selang, Dir Binmas Polda Maluku Kombes Pol Hujrah Soumena yang juga dinobatkan sebagai Upu Pasalo’ok Hetu Jazirah, Anggota DPR RI Saadiah Uluputty, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Abdullah Asis Sangkala, Anggota DPRD Provinsi Maluku M. Reza Mony, serta para Raja-Raja di Wilayah Jazirah dan tamu undangan lainnya dengan total sekitar 200 orang.

Ketua Majelis Latupati Jazirah sekaligus Raja Negeri Hitu Messing, Ali Slamat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini adalah hari besar bagi masyarakat Jazirah. “Hari ini adalah hari ketika Jazirah memanggil kembali anak-anaknya. Hari ketika suara leluhur mengetuk pintu hati kita semua untuk kembali bersatu sebagai satu semangat besar Hetu Jazirah,” ujarnya.

Ali Slamat juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan antar negeri di Jazirah. “Justru hanya akan kuat jika negerinya bersatu, dan negerinya hanya akan maju jika raja-raja berjalan sejarah,” tegasnya.

Dalam musyawarah ini, para raja bersepakat untuk melahirkan sebuah wadah adat resmi, yaitu organisasi adat Jazirah yang akan menjadi rumah besar bagi 22 negeri. Wadah ini diharapkan menjadi tempat generasi muda belajar tentang harga diri, budaya, dan jati diri.

Sementara itu, Dir Binmas Polda Maluku Kombes Pol Hujrah Soumena yang juga didaulat sebagai Upu Pasalo’ok Hetu Jazirah, menyampaikan beberapa poin penting. Di antaranya adalah komitmen bersama untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, menjaga harga diri, dan mendukung program pembangunan pemerintah.

“Kita hadir untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, menjaga harga diri, dan mendukung program pembangunan pemerintah demi kebaikan daerah kita,” kata Hujrah Soumena.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan Surat Keputusan tentang pelepasan diri dari Perhimpunan Anak Negeri Jazirah Leihitu (Hena Hetu) dan pembentukan Persatuan Anak Negeri Membangun Jazirah (Hetu Jazirah), serta pembacaan Surat Keputusan tentang penetapan Upu Pasalo’ok Hetu Jazirah.

Musyawarah Adat Masyarakat Jazirah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan, melestarikan adat dan budaya, serta mendorong pembangunan yang lebih baik di wilayah Jazirah. (CP-01)

Views: 3