Pasca Dilantik, Murad Akan Menutup Perusahan Nakal di Tambang GB

Namlea, cengkepala.com – Berbagai macam polemik dan permasalahan akibat pertambangan Emas Gunung Botak (GB) selama beberapa tahun terkhir menyita perhatian masyarakat dan sejumlah pejabat publik.

Hal tersebut pula dirasakan oleh Gubernur terpilih Murad Ismail. Murad yang merupakan mantan Komandan Korps Brimob RI menegaskan aktifitas Perusahan Nakal di Gunung Botak Buru sudah lama Beliau mengetahuinya. Ia akan menutup perusahan yang izinnya akal-akalan, kerjanya tidak benar, merusak lingkungan dan Generasi orang Buru serta tidak memiliki manfaat bagi Daerah.
“Terkait Tambang Emas Gunung Botak Kab Buru Saya Mengikuti Perkembangannya – Setelah Saya dilantik, Perusahan itu akan kita tutup aktifitasnya,” tegas Murad saat sambutan dalam acara syukuran ulang tahunnya (11/09/18).
Hal ini dibenarkan oleh A. Aziz Hentihu Saat dihubungi media ini, Kamis (13/09). Hentihu juga menyampaikan bahwa Gubernur terpilih Murad Ismail dalam penegasannya akan segera berusaha untuk menyelamatkan generasi Buru.
Terkait pengelolaan sumber daya alam di kabupaten bertajub Retemena Barasehe itu, Gubernur terpilih menegaskan harus dengan izin serta cara kerja yang benar. Kalau ada perusahan yang masuk dan ingin bekerja harus dengan benar sesuai regulasi dan bermanfaat untuk daerah.
Aziz yang merupakan Wakil Ketua DPRD Buru juga menyampaikan bahwa beberapa kali berkesempatan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan Aktifitas dan Areal Tambang Gunung Botak dengan Gubernur Terpilih.
Diantaranya tentang Perizinan Perusahan yang sedang beraktifitas sekarang, Tata Kelola Perusahaan Saat ini, Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya, Masalah Lingkungan, Kemungkinan Tragedi Kemanusiaan ‘Minamata’ di Buru, Hak-hak Pemilik Lahan/adat, dan Pendapatan Daerah Sektor Tambang yang selama ini tidak ada sama sekali.
“Beberapa fakta dan data sudah saya sampaikan kepada beliau tentang Perkembangan gunung botak saat ini karena ini juga akan menjadi kewenangan beliau ketika di lantik menjadi Gubernur nanti,” jelas Aziz.
Aziz mengungkapkan rasa syukurnya karena Mantan Jenderal Bintang tersebut telah menyampaikan akan mengambil sikap tegas terhadap perusahan dan persoalan pertambangan di hadapan Forkopimda Maluku, diantaranya Kapolda, Pangdam, Ketua DPRD Propinsi Kejati dan sejumlah Bupati dan Ribuan masyarakat yang hadir dalam Acara Syukuran HUTnya yang ke 57 Tahun, di Gedung Islamic Centre 11 September 2018 lalu.
Sedangkan untuk nama Perusahan yang akan ditutup Aziz menjelaskan, bahwa sudah bukan menjadi rahasia publik perusahan mana saja yang memang sengaja bermain-main di areal pertambangan emas gunung botak sehingga Mendapat warning dari Gubernur terpilih.
“Pimpinan Perusahan ini Pernah menghadap Pak Murad saat masih menjadi Kapolda Maluku Di Kediaman Kapolda. Saat itu Pak Murad marah besar dan Tidak memberi ruang sedikitpun kepada Perusahan ini beraktifitas dengan mengabaikan Hak-Hak pemilik Lahan dan Administrasi Perizinan secara Komprehensif apalagi saat itu hanya bermodal MOU dengan modus pengangkatan pembersihan sedimen Kimia Kali Anhoni dengan Gubernur Said Assagaff “, Jelas Aziz menutup keterangannya.*** MR