Cengkepala

Pembangunan “Embung Moa” Capai 62 Persen

Ambon, CENGKEPALA.COM – Perhatian Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terhadap keluhan masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya semakin intens. Pasalanya, pasca kedatangan Presiden ke Pulau Moa, satu per satu proyek strategis nasional terus berlangsung.

Usai Pembangunan 16 titik air bersih yang diresmikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Kali ini, Kabupaten MBD Kembali menerima pembangunan embung yang berlokasi di Desa Klis , Kecamatan Moa.

Pembangunan Embung Moa merupakan proyek staretis nasional oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air SM/T pemanfaatan jaringan air Provinsi Maluku. Dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

PT Sabar Jaya Karyatama, selaku Eksekutor pelaksana pembangunan Embung Moa. Telah mengejerkan kurang lebih 62 persen pembangunan.

“ Embung Moa adalah embung konservasi langsung by dekrit Presiden, Dimana secara teknis kapasitas tampungannya adalah 400.000 kubik/per liter. strukturnya dilengkapi dengan kolam genangan ada main dam( tubuh embung ), spillway, rumah jaga, reservoir dan kubangan kerbau,” ungkap Site Manager PT Sabar Jaya Karyatama, Ahadiar Galih Herlambang.ST, Moa, kamis (27/6/24).

Galih menjelaskan, embung ini fungsionalnya adalah untuk menjaga kelangsungan hidup ternak untuk masyarakat . Dimana diketahui dulu ternak kerbau mati hingga ratusan ekor, sehingga dengan adanya embung tersebut maka ternak ada yang dapat bertahan hidup lebih lama dan berkembangbiak lebih banyak. Agar dapat menghidupkan daerah setempat dari sektor peternakanan, juga embung diharapkan dapat menghidupkan lahan sekitar yang mati akibat kekeringan.

Lanjutnya, adapaun pemilihan lokasi saat ini sebagai lahan pembangunan embung. Karena memang diapit dua gunung , tepat di kaki gunung kerbau dengan debit intensitas tada hujan yang luar biasa. Kemudian fungsionalnya juga akan menampung dari air-air hujan yang dari gunung ,agar dapat mengatasi musim kemarau, Dimana air tersebut nantinya akan langsung dialirkan ke reservoir.

Galih menambahkan, pada reservoir nanti akan ada dua filterisasi. Jadi fungsi filter tersebut, agar air dapat langsung diminum oleh kerbau sehingga disediakan kubangan kerbau. Bahkan air tersebut dapat dikonsumsi oleh gembalanya.

“jadi air yang dihasilkan embung nantinya dapat diminum langsung oleh manusia sekaligus dapat mengakomodir kebutuhan kerbau. Dimana kita tahu bahwa, kerbau membuthkan 40 liter per hari untuk minum. Selain itu untuk kubangan yang dibangun, memiliki kapasitas tampung minimal 2000 ekor,” terangnya.

Ia mengatakan, selain pemenuhan kebutuhan ternak. Tujuan kedua pembangunan Embung Moa adalah destinasi wisata.Dimana pembangunan seluruh infrastruktur embung, full dengan estetika arsitektur yang memang di desain sedemikian rupa untuk bisa jadi percontohan nasional dan daya tarik dari desa setempat.

Terkait dengan struktur Embung Moa lanjutnya, didesain sebagai penahan tebing tepat di kolam genangan. Ada talud di sisi kanan kiri kolam untuk antisipasi longsor, kemudian ada grosil di hulu. Tujuannya untuk mereda sedimen-sedimen tanah yang terbawa oleh aliran air, jadi yang ditampung airnya itu sudah air bersih yang sebelumnya tergenang atau terkumpul kemudian di filter kembali lewat reservoir.

“Adapun infrastruktur lain yang dibangun yakni, rumah jaga yang didesain secantik mungkin , karena di situ akan menjadi simbol dari MBD. Nanti akan ada taman dengan vegetasi, kemudian ada bangunan sarana prasarana untuk toilet , paving block untuk ruang parkir, ruang publik dan kemudian di sekitar genangan akan kita pasangkan Handraill,” paparnya.
Fungsi henril tersebut katanya, sebagai batas pada aksesjalan bagi masyarakat di sekitar kolam genangan. Dimana jalannya akan dibuat dengan beton tebal 20 cm, agar masyarakat dapat mengintari kolam genangan.

Dalam pelaksanaan proyek ungkapnya, pihak Perusahaan selalu berkoordinasi dengan pemerintah-perintah desa sekitar, baik Desa klis maupun Desa Touwawan. Agar dapat menerima aspisari masyarakat terkait pemanfaatan Embung Moa untuk disampaikan ke pemerintah daerah.

“ sejauh ini kami telah berprogres sebesar 62 persen, mayornya adalah pekerjaan tanah dan tanahnya pun posisinya juga kami menggunakan tanah-tanah pilihan yang memang uji laboratoriumnya sudah keluar teruji melalui UKI maupun Poltek Ambon,” jelasnya.

Selain itu kata Galih, ada juga penggunaan rumput sintetik untuk memperindah dan mempercantik. Fungsinya juga untuk mendistribusikan air, bilamana skala air pada kolam genangan terjadi kelebihan maka air dapat langsung menuju ke reservoir dan untuk pemanfaatan tahap duanya, jadi dibekali main dam dan sub dam.
Jelasnya, proges 62 persen tersbeut majoritinya pekerjaan tanah, sisanya adalah pekerjaan arsitektur. Direncanakan proyek tersebut dapat selesai pada akhir Agustus. Karena dalam pelkasanaan proyek perusahaan membrdayakan sekitar 82 persen masyarakat lokal.

“Selain pembangunan infrastruktur, Perusahaan kami juga memiliki program pembelajaran kepada rekan-rekan pekerja. Harapannya adalah dari masyarakat yang tadinya belum tahu konstruksi, dari hanya di level pekerja kemudian bisa naik ke level mandor atau ke level tukang, karena memang dibekali ilmu seperti itu. Untuk massyarakat non lokal sendiri hanya sekitar 9 sampai 10 persen, yang bertugas untuk memberikan pelatihan terkait konstruksi embung, bendungan dan lain sebagainya,” ucap Galih.

Pengawasan terhadap proyek Embung Moa lanjutnya, supervisi engineering ada di CV Srikandi yang sangat intens mengawasi pelaksanaan proyek. “Kita berharap, proyek ini bisa tepat guna, tepat mutu, tepat waktu dan tepat estetikanya,” harapnya.

Adapun besaran anggaran pembangunan Embung Moa jelasnya, sebesar Rp 22.531.924.015,21,-, dengan waktu pelaksaaan 240 hari kalender dengan tanggal kontrak 3 januari 2024 dalam 1 tahap pekrjaan. Cakupan Proyek Embung Moa, tidak sampai pada akses jalan masuk dari jalan utama ke Lokasi embung. Sehingga untuk jalan mungkin ada dalam proyek berikutnya, namun itu merupakan kewenangan pemerintah. (CP-01)

Views: 18