Cengkepala

Bertolak Belakang Dengan Bupati, Gempita Suarakan Evaluasi Kadis Pertanian Bursel

Kadis pertanian Buru Selatan sebaiknya dievaluasi lagi soal kepekaan dia dalam melihat kebutuhan petani.

Namrole, Cengkepala.com – Pertanian merupakan roda penggerak ekonomi nasional. Selain bertujuan memenuhi hajat hidup masyarakat, sektor itu juga berguna untuk mendongrak citra Indonesia di mata dunia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2017, sektor pertanian terus memberi kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia.

Hal ini disampaikan M Ilman Namkatu, aktifis Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) sekaligus pemerhati pertanian kabupaten Buru Selatan (Bursel) kepada cengkepala.com, Sabtu (10/03).

Dikatakan, berkaitan dengan program Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan GEMPITA dalam rangka menyuseskan swasembada pangan, tentu harus direspon positif oleh Pemerintah Daerah (Pemda)  termasuk pula Pemda Buru Selatan (Bursel).

“Karena subtansi dari program yang dicanangkan Kementrian Pertanian dan GEMPITA ini sebagai lokomotif dalam mengawal program bertujuan unt meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menekan angka penggangguran di tiap-tiap daerah termasuk Bursel,” tegas dia.

Dikatan Namkatu, fakta yang ditemuinya berbeda dengan di kabupaten Bursel. Ini berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

“Di Bursel ketika proggram turunan Kemeterian Pusat mau dijalankan, malah dipersulit oleh Dinas Pertanian kabupaten Bursel,” Akui Namkatu.

Namkatu menjelasakan, padahal komunikasi awal GEMPITA dengan Bupati Bursel telah direspon baik. Yang jadi masalah adalah Kadis bersangkutan menafsirkan hal yang berbeda bahkan bertolak belakang.

“Terkesan beliau mempersulit langkah administrasi dalam memproses jalannya bantuan ini,” tegas dia.

Olehnya itu, lanjut Namkatu, Kadis pertanian Bursel sebaiknya dievaluasi lagi soal kepekaan dia dalam melihat kebutuhan petani  di Bursel. “Kalau tidak berkreasi mengakat derajat petani melalui proggram trunan langsung kementerian ini, apakah layak dipetahankan jadi kepala dinas,” tanya Namkatu sinis.

Padahal kata Namkatu, menurut data BPS yang dikantonginya, terlihat bahwa besaran produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 3.366,8 triliun untuk periode ini. jika dilihat dari sisi produksi, pertanian merupakan sektor kedua paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, setelah industri pengolahan. Posisi sektor pertanian masih di atas sektor lainnya, seperti perdagangan maupun konstruksi.** (Mr. Litiloly)

Views: 0