GMNI – Kibar Keluhkan HUT Kabupaten SBT 3 Tahun Terkahir Tak Dirayakan
Bula, Cengkepala.com – Pasca pergantian kepala daerah di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), tahun 2015 lalu, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten yang lahir dari Kabupaten induk Maluku Tengah itu tak pernah lagi dirasakan di kalangan masyarakat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, untuk kali ketiga di masa Pemerintahan Bupati Abdul Mukti Keliobas dan Fachri Husni Alkatiry yang bertepatan dengan HUT ke 14 tahun Kabupaten yang bertajuk Ita Wotu Nusa pada 2018 ini, tidak dirasakan oleh masyarakat SBT seperti pada tahun-tahun sebelumnya di bawah pemerintahan Abdullah Vanath mantan Bupati dua periode tersebut.
Hal ini tentu memantik rasa kecewa dan reaksi dari berbagai kalangan di SBT. Termasuk tokoh masyarakat SBT, Irwan Derlen yang juga sebagai ketua DPC GmnI Kabupaten SBT. Ia menilai, HUT merupakan sesuatu yang sakral dan istimewa, dan perlu juga dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Kata dia HUT itu harus di rayakan, entah itu melalui acara seremonial, pengajian, diskusi maupun yang lainnya. Menurut dia yang pastinya harus di motori oleh Pemda SBT.
“Sudah tiga tahun di masa pemerintahan Mukti-Fachri ini masyarakat tidak pernah lagi merasakan hari jadi SBT seperti tahun sebelumnya di bawah kepemimpinan Mantan Bupati Abdullah Vanath. HUT SBT ini hanya dirayakan pada dua tahun kemarin di pemerintahan ini hanya begitu saja tidak pernah ada kegiatan lainya berupa upacara dan kegiatan yang lain yang menunjang hari jadi kabupaten ini,” ujar Derlen Rabu (31/01/2018).
Menurut Derlen, HUT Kabupaten SBT itu sudah di ketahui oleh masyarkat pada umumnya bahwa setiap tahun dirayakan.
“Tentu tidak menjadi ideal jika tidak dirayakan dan dalilnya untuk membngun negeri. Merayakan HUT bukan berarti hanya melaksnakan kegiatan seremonial atau hiburan saja, tetapi harus lewat kegiatan keagamaan dan sosial lainnya yang harus di motori oleh pemdah SBT tetapi Pemda sengaja diam dan berdalih karna membangun negeri, saya pikir itu terlalu jauh dan sangat mengecewakan
Sebab HUT Kabupaten SBT itu memberikan ruang untuk publik dan masyarakat agar mengenal sejarah dan kemajuan daerah sampai saat ini,” terangnya.
Senada dengan itu, Ketua LSM Koalisi Bersama Rakyat (Kibar) Kabupaten SBT M. Saleh Kafara menyentil sikap Pemkab SBT, yang meniadakan perayaan hari jadi tersebut untuk masyarakat.
“Sebelumnya ada perayaan HUT Kabupaten SBT seperti pawai budaya, serta pameran budaya dan seni yang melibatkan seluruh masuarakat yang bermukim di SBT bersama Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) setempat. Sekarang tradisi itu kini tidak lagi di rasakan oleh masyarakat dan generasi muda yang ada di SBT yang pada tahun sebelnya melibatkan mereka dalam mengukuti berbagai macam kegiatan berupa cerdas cermat, bola kaki, dan lomba lainya,” tutup Kafara. ** (Baim)