Cengkepala

Isu Kemiskinan di Maluku, Ketua DPW PBB Maluku Sebut Itu Isu Murahan

Ambon, Cengkepala.com – Kemiskinan Maluku yang merosot di urutan tiga nasional, hingga terpental isu sentral untuk menyerang calon tertentu di Pilkada Maluku 2018. Hal ini menjadi bahasan serius oleh sejumlah politis, aktivis sosial, akademisi bahakan aktivis dari berbagai latar belakang organisasi dan kampus di Maluku.

Lain hal dengan kebanyakan pengamat/akademisi dari berbagai latar belakang tersebut, Ketua Umum DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Maluku, Saleh Wattiheluw kepada media ini, Rabu, (08/03) menyatakan kemiskinan adalah isu murahan yang tidak populis.

“Sah-sah saja jika para Tim Sukses Paslon lain mempengaruhi masyarakat lewat isu tersebut,” tegas dia.

Wattiheluw menjelaskan, yang menjadi parameter adalah harus dilihat juga beberapa indikator lainnya, seperti Indeks Harapan Hidup Orang Maluku yang makin baik, begitu juga dengan Indeks Demokrasi . Sementara Harapan usia panjang dan tingkat pendapatan perkapita Masyarakat Maluku juga tak kalah meningkat.

“Selain itu yang tak kalah pentingya adalah kondisi stabilitas keamanan daerah ini yang makin kondusif,” akui Wattiheluw.

Wattiheluw menambahkan, kemiskinan Maluku adalah kondisi absolut/ mutlak yang tidak terlepas dari peristiwa historis yang terjadi pada 17 Tahun lampau dimana terjadi kerusuhan sosial sehingga siapapun yang akan tampil sebgai pemimpin di negeri ini tidak akan mampu memperbaiki kondisi ini.

“Saya kira kalau kemudian orang mengkedepankan isu kemiskinan, itu tidak tepat, karena kondisi tersebut sudah absolut, sehingga untuk memperbaiki dan mengurangi angka kemiskinan itu bukan hal yang mudah” endusnya.

Dijelaskan Wattiheluw, Provinsi Maluku dibawah pemerintahan Said Assegaf telah menunjukan tekadnya dengan menurunkan angka kemiskinan tersebut terbukti dengan turunnya ranking kemiskinan Maluku dari posisi tiga ke empat.

“Kemiskinan mulai menurun sejak Provinsi ini dipimpin oleh pak Karel ( Karel Alberth Ralalhallo) selama dua periode, dan Pak Said Assegaf selama satu periode,” sebutnya.

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyumbang angka kemiskinan bagi Maluku, menurut Ketua DPW dari partai yang berdiri sejak 1998 ini adalah, karakteristik Maluku sebagai provinsi kepulauan yang menyulitkan askes transportasi dan pemerataan infrastruktur.

“Provinsi ini bukan kayak Jawa, Kita ada provinsi kepulauan dengan tingkat kesulitan yang luar biasa,” cetusnya.

Karena itu, menurutnya isu kemiskinan tidak akan mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap pasangan SANTUN karena masyarakat Maluku sudah cerdas.

Sementara terkait dukungannya terhadap pasangan Santun, Wattiheluw mengungkapkan sebagai petahana jaringan Timnya telah terbentuk sejak lama, selain itu telah ada ukuran keberhasilan dalam pemerintahan selama satu periode dan faktor yang terakhir adalah kesiapan pasangan ini dalam bertarung di Pilgub Maluku 2018.

“Jadi tidak muluk – muluk dari ketiga pertimbangan ini, Kita memberikan dukungan kepada pasangan Santun” ujarnya antusias.(Nick)

Views: 2