Cengkepala

Madrasah di Kota Ambon Makin Kompetitif, Tidak Lagi Jadi Ekor

Ambon, Cengkepala.com – Madrasah merupakan ujung tombak pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting, karena selain berperan mentransfer ilmu agama kepada peserta didik, madrasah juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, H. Hanafi Rumatiga kepada media ini saat dikonfirmasi cengkepala.com, Selasa (09/10).

Dikatakan, pihaknya telah menggelar Penguatan Implementasi Kurikulum 2018 Madrsah di Maluku. Penguatan tersebut berlangsung di Hotel Golden Palace pada Senin, 08/10/2018 kemarin.

“Madrasah juga diharapkan dapat terus menerus meningkatkan kualitas diri dengan meningkatkan inovasi, skill, dan kompetensi serta kualifikasi, secara berkelanjutan dan kontinyu,” tegas oraang nomor satu di lingkup Kanwil Kota Ambon tersebut.

Ini di maksudkan, lanjut Rumatiga, agar proses dan hasil pendidikan serta pembelajaran semakin bermutu dalam rangka menuntun langkah anak bangsa mewujudkan impiannya. Dalam hal ini madrasah tidak lagi jadi ekor, melainkan imam yang dijadikan tempat menimba ilmu masyarakat.

“Madrasah selain menjadi rahim bagi lahirnya generasi mudah Islam, tentu diharapkan dapat diproyeksikan sebagai imam pendidikan masa depan nasional. Karena itu, sarana prasana dan mutu pendidikan madrasah harus terus ditingkatkan,” ungkapnya. Rumatiga mengaku bangga terhadap madrasah. Terlebih di tengah keterbatasan, siswa-siswa madrasah masih sanggup menorehkatan prestasi di tingkat nasional.

Selain itu mampu bersaing dengan sekolah umum lainnya dalam menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer sampai pada Ujian Akhir Madrasah Berbasis Komputer. Semua itu menandakan bahwa madrasah mampu berada di barisan terdepan dalam merumuskan pola pendidikan yang seimbang dengan sekolah umum lainnya.

“Pretasi madrasah itu melampaui sekolah-sekolah formal. Kenapa ini bisa terjadi, karena ada kesungguhan. Siapa yang sunguh-sungguh Allah akan membukakan jalan,” terang Rumatiga.

Disinggung mengenai strateginya selaku Kabid Pendidikan Madrasah, pria yang lahir dari lingkungan madrasah dan pondok pesantren ini menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa masyarakat untuk mengirimkan atau memasukan anak-anaknya ke madrasah. Yang bisa dilakukan adalah, menunjukan kepada masyarakat luas bahwa madrasah lebih unggul atau mempunyai keunggulan dibanding sekolah umum.

Meskipun secara fakta saat ini madrasah sudah lebih baik, namun bagaimana merubah persepsi masyarakat agar tidak memandang rendah madrasah hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga menjadi sebuah pilihan untuk pendidikan nasional anak-anaknya.

“Itulah yang menjadi tugas dan tanggungjawab kami,” cetus Rumatiga .

Dikatakan, dirinya akan terus mendorong dengan berbagai porgram pembinaan maupun bantuan. Agar ke depan, ciri khas yang dimiliki oleh madrasah tidak hanya menjadi ciri khas semata, tetapi juga menjadi ruh lembaga pendidikan yang berkarakter.

“Kita akan dorong terus melalui berbagai program baik itu pembinaan maupun bantuan yang sudah disiapkan, menjadikan ciri khas yang dimiliki oleh madrasah itu tidak hanya sebagai ciri khas semata, tetapi harus mampu menjadi ruh untuk proses internalisasi lembaga pendidikan yang berkarakter,” imbuhnya.

Dengan menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berkarakter, maka secara otomatis kualitas yang dihasilkan tentu adalah anak didik yang juga berkarakter. Jika pemerintahan Jokowi-JK terkenal dengan jargonnya yaitu revolusi mental, maka madrasah merupakan sarana pembentukan revolusi mental itu sendiri termasuk dengan pembentukan karakter anak didiknya.

“Kalau kurikulum pendidikan mencita-citakan untuk menciptakan bangsa yang berkarakter, madrasah sudah dari dulu melakukan itu,” pungkas Rumatiga. CP-Rul | Inmas-ZM

Views: 0