Cengkepala

Miris Kondisi MTS Ulupaha Negeri Haya, Sejumlah Aktivis Semprot Pemkab Malteng

Miris kondisi Sekolah MTS Ulupaha di Negeri Haya dusun Namasula. Kondisi ini mencerminkan tidak terlaksananya, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 90 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pendidikan Madrasah ; Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang agama dan keagamaan.”

Ambon, Cengkepala.com – Dalam suatu daerah, pendidikan mestinya menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Daerah dengan kualitas pendidikan yang baik akan mampu mengantarkan sukses dalam pembangunan di berbagai bidang.

Hal ini dijelaskan tersyirat oleh Ihsan Reliubun, aktivis Literasi dan Budaya kepada media ini, Kamis (11/10) di Ambon.

Pernyataan Reliubun sebagai bentuk responsibility atas kondisi Sekolah MTS Ulupaha yang tidak diperhatikan dan tak terurus sebagaimana amanat Undang-Undang dan sejumlah peraturan pemerintah.

Reliubun ingatkan, melalui pendidikan yang berkualitas, suatu daearah akan memiliki bibit-bibit baru yang sehat serta berkompeten.

“Sayangnya, untuk mewujudkan itu saat ini masih banyak terdapat kendala yang dihadapi. Potret MTS Ulupaha menjadi tolak ukur perwajahahan pendidikan yang begitu miris di Maluku Tengah (Malteng),” tegas Relibun.

Reliubun mengatakan, pemerintah dan masyarakat setempat seharusnya mengawal kegelisahaan infastruktur hinga terwujud.

“Satu hal yang saya mau sampaikan, pendidikan yang baik harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai” tutur Reliubun saat diwawancari di pelataran kampus IAIN Ambon.

Pengawalan sepenuhnya harus dilakukan pihak pemerintah, masyarakat serta aktivis dan mahasiswa lainya di Tehoru, demi tercapainya pembangunan infrastruktur yang memadai.

“Saya juga sering menulis terkait pendidikan di Maluku Tengah, karena saya melihat hal itu sangat miris di sana,” ucapnya.

Sementara Sekertaris Jendaral (Sekjen) mahasiswa IAIN menyatakan kekesalannya terkait kondisi infrastruktur pendidikan di Malteng terkhusus di Negeri Haya dusun Namasula.

Sekjen DEMA IAIN Ambon yang merupakan anak asli kaki gunung Binaiya tersebut turut menyayangkan adanya unsur politik yang tercampur kental dalam temuannya di lingkup pendidikan Malteng.

“Beta sempat melakukan penelitian di Negeri Salemang Kabupaten Malteng. Dan beta temukan, ternyata pendidikan sini sengat didominasi oleh unsur politik. Seperti warga Salemang pernah mengusir Abua Tuasikal saat mengujungi negeri tersebut,” tutur pria yang biasa disapa Ikbal itu meniru dengan data yang di perolah dari warga setempat.

Baik Iksan maupun Sekjen Dema IAIN selaku representasi Aktivis wilayah Tehoru berharap, Bupati Maluku Tengah harus berpikir terhadap kelayakan infastruktur pendidikan. Sebab, itu sudah selayaknya dilakukan.

“Bupati harus serius melihat masalah ini, karena ini masalah yang tidak bisa dibiarkan begitu saja” ucap mahasiswa jurusan Sosiologi Agama Islam itu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, miris kondisi Madrasah Tsanawiyah (MTS) Ulupaha, Negeri Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Beratapkan daun rumbia, berdinding papan dan beralaskan kerikil. Sekolah yang beroperasi sejak tahun 2014 silam hingga kini jauh dari perahtian  Pemerintah. Jauh pula dari pantauan Kantor Kementerian Agama Wilayah provinsi Maluku juga Kementerian Agama Wilayah kabupaten.

Kepala Sekolah (Kepsek) MTS Ulupaha Slamet Efruan mengaku hingga saat ini, pihaknya miskin perhatian pemerintah, juga Kemeterian Agama setempat.*** Sofyan Chastell |Editor : Rul

Views: 1