Cengkepala

Tak Ada Perhatian Pemerintah, Lima Negeri di Pegunungan Manusela Terisolir

Ambon, cengekapala.com – Bagi masyarakat pegunungan di kecamatan Seram Utara kabuapten Maluku Tengah, akses jalan dan transportasi yang aktif merupakan syarat utama membuka ketrisolasian yang selama ini melilit wilayah tersebut. Kondisi jalan diwilayah tersebut sangat meperihatinkan dan terbilang miris apalagi masuk musim penghujan. Nyaris jika pada musim pengujan, satu-satunya akses masyarakat lima negeri menuju kota itu lumpuh total karena dipenuhi lumpur setinggi paha orang dewasa.

Hal ini disampaikan Yosis Sentris Lilihata tokoh masyarakat setempat kepada media ini, Minggu (20/05).

Kondisi Jalan Menuju 5 Negeri Pegunungan di kecamatan Seram Utara**(Yoss)

Dikatakan, masyarakat Negeri Kaloa, Elemata, Hatuolo, Manusela dan Negeri Maraina harus menelan ludah ketika hendak bepergian ke ibukota kecamatan atau sebaliknya. Kondisi jalan berlubang jika musim panas dan akan berlumpur jika musim penghujan.

“Pemerintah seakan menutup mata dengan kondisi jalan yang ada. Kerusakan parah jalan lintas itu sekira 25 kilo meter” ungkap alumnus fakultas Ekonomi Universitas Pattimura itu.

Dikatakan, jalan tersebut sejak digusur hingga kini tidak ada pengerjaan lanjutan. Padahal, populasi warga lima negeri tersebut bisa menyaingi satu kecamatan.

Salah satu jembatan darurat yang dibuat warga.** (Yoss)

“Kondisi jalan itu sangat parah. Masyarakat biasanya hanya mengandalkan papan dan kayu-kayu sedanya jika lumpur sudah teralalu banyak. Dengan begitu baru kendaraan bisa lewat. Kalau tidak diakali dengan papan serta kayu kayu hutan makan kendaraan dipastikan tidak akan bisa lewat,” akui pria asal Manusela itu.

Yosis juga membeberkan, periode ini, hapir tidak ada legislatif dan pemerintah daerah tunrun meninjau jalan lintas tersebut. Ironisnya, kata Yosis, bukan saja jalan, melaikan sejumlah jembatan yang telah rusak tidak pernah ditinjau.

Dirinya berharap, jalan tersebut sesegera mungkin untuk diperbaiki. Setidaknya di-aspal demi membuka keterisolasian lima negeri tersebut. “Sebagai putra daerah, saya merasa terpanggil untuk angkat suara. Harapan saya, pemda tidak menutup mata dengan kondisi yang ada. Lima negeri di atas awan ini membutuhkan pemerintah membuka keterisolasian melalui perbaikan jalan lintas keloa ini,” pungkasnya.

Informasi yang sementara dihimpun, jalan lintas menuju lima negeri tersebut digusur sejak tahu 2013 lalu namun hingga hari ini belum ada kelanjutan pengaspalan.**(Rul)

Views: 1