Cengkepala – Ambon. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, sempat tidak diizinkan masuk ke Amerika Serikat (AS) karena mendapat red notice dari otoritas dalam negeri Amerika Serikat. Hal itu diketahui ketika Gatot ditolak oleh pihak maskapai saat hendak terbang ke AS untuk menghadiri acara seminar pertahanan pada Sabtu (21/10).
Berikut fakta-fakta seputar penolakan Panglima TNI masuk AS:
1. Diundang datang ke AS untuk menghadiri acara seminar
Awal Oktober 2017 Panglima TNI mendapat undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph Dunford untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober di Washington DC. Panglima TNI membalas surat undangan itu untuk mengonfirmasi kehadirannya pada forum tersebut.
Panglima TNI, istri, dan delegasi, lantas mengurus visa dan administrasi untuk berangkat ke AS. Sabtu, 21 Oktober 2017 Panglima TNI, istri dan 4 anggota rombongan bersiap berangkat ke AS. Mereka akan naik pesawat Emirates pukul 17.50 WIB.
Namun ternyata pihak maskapai memberi tahu pada delegasi bahwa Panglima TNI dan istri tidak boleh memasuki wilayah AS atas petunjuk Custom and Border Protection AS.
Gatot kecewa atas penolakan ini, padahal sebelumnya dia sudah beberapa kali terbang ke AS dan tidak ada masalah.
“Panglima TNI sudah beberapa kali ke AS, terakhir 2016 dan tidak ada masalah,” ucap Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto, di Kantor Panglima TNI, Jakarta Timur, Minggu (22/10/2017).
2. Panglima melapor ke Presiden Jokowi
Sesaat setelah mengetahui adanya penolakan ini, Gatot langsung melaporkan kejadian itu ke Presiden Joko Widodo.
“Terkait peristiwa ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah lapor kepada Presiden RI melalui ajudan, Menteri Luar Negeri, dan Menkopolhukam,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto melalui keterangannya, Minggu (22/10).
Selain itu Gatot juga menulis surat kepada Jenderal Dunfort untuk memberi tahu dirinya tidak dapat hadir memenuhi undangan itu.
“Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelesan resmi dari pihak Amerika,” ucap Wuryanto.
3. Imigrasi tidak menerima informasi cekal atau red notice
Kabag Humas Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengatakan belum menerima notifikasi apapun terkait Panglima TNI. Termasuk soal kabar red notice yang kepada Gatot yang saat ini beredar.
“Sampai saat ini tidak ada daftar cekal atas nama Bapak Panglima TNI. Lalu kalau itu dikabarkan dapat red notice, kami juga belum terima notifikasi red notice itu,” kata Agung saat dikonfirmasi kumparan, Minggu (22/10).
Agung menjelaskan, Ditjen Imigrasi memang hanya menerima notifikasi ketika ada seseorang yang masuk daftar cekal ataupun red notice. Imigrasi bertugas mengawasi orang yang sudah masuk dalam daftar itu. Tapi, yang memiliki wewenang untuk meminta red notice atau pencekalan hanya pihak kepolisian.
4. Menlu Telepon Dubes AS
Kemenlu juga mencari informasi soal penolakan ini dan langsung mengirim surat diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri AS untuk mengetahui kebenaran kabar itu.
Menteri Luar Negeri, Retno LB Marsudi bahkan berkomunikasi dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan. Komunikasi ini dibangun agar kebenaran informasi ditolaknya Panglima TNI masuk AS segera didapat.
“Saya sudah bicara dengan Dubes AS untuk minta klarifikasi,” kata Retno saat dikonfirmasi kumparan.
Setelah dilakukan konfirmasi, masalah ini akhinya bisa diselesaikan. Dirjen Amerika Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri, Muhammad Anshor memastikan masalah itu ada di pihak pemerinah Amerika sendiri dan saat ini masalah sudah selesai.
“Sekarang masalahnya sudah selesai. Kalau Panglima mau berangkat hari ini sudah bisa,” tutur dia kepada kumparan.
Namun Anshor mengaku belum mengetahui alasan tidak bisa terbangnya Panglima TNI ke Amerika Serikat tersebut.
5. Dubes AS minta maaf
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan, meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas terhambatnya perjalanan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat.
Permohonan maaf tersebut dinyatakan dalam website resmi Kedutaan Besar AS di Indonesia, yang menjelaskan bahwa benar Gatot diundang oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Joseph Dunford untuk mengikuti Konferensi Pertahanan dalam Melawan Violent Extremism yang diselenggarakan di Washington DC pada 23-24 Oktober 2017.
“(Kami) meminta maaf kepada Menlu Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang terjadi pada Jenderal Gatot,” ucap Kedutaan Besar AS dalam pernyataan tertulis, Minggu (22/10).
Selain itu, Kedubes AS juga mengatakan telah berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Kedutaan Besar AS telah berhubungan langsung dengan staf Panglima TNI terkait persoalan ini dan terus berupaya untuk memfasilitasi perjalanannya ke AS,” imbuhnya.
Kedubes AS tak menyebutkan alasan mengapa Gatot sempat ditolak terbang ke AS
6. Ditolak masuk karena alasan internal AS
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyebut bahwa ditolaknya Gatot terkait masalah internal pemerintah AS.
“Itu sebenarnya masalah internal Pemerintah Amerika Serikat,” ucap Dirjen Amerika Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri, Muhammad Anshor. Namun Anshor tak merinci masalah di pemerintah AS dimaksud.
Sumber : https://goo.gl/8JnkWV
Views: 0