Terobosan Baru Kemenag Maluku, Jemaah Haji Akan Disambut Meriah di Alfatah

Untuk menghemat energi, Kabag Tu mengungkapkan pihak pejabat pemerintah, keluarga dan masyarakat umum tidak perlu lagi jauh-jauh harus ke bandara untuk melakukan penjemputan, semua bisa berkumpul di halaman masjid megah yang berada di jantung Kota Ambon itu.

Ambon, cengkepala.com – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 masih terus bergulir. Pasca melewati fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) pekan lalu, kini jemaah haji asal Maluku telah siap-siap kembali ke Maluku.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Jamaludin Bugis didampingi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh H. Yamin.** Foto/Zam Inmas

Sebagaimana dirili resmi kemenag Maluku, Jumaat (31/08) di laman resemi maluku.kemenag.go.id menyebutkan, sesuai jadwal keberangkatan dan pemulangan akan mulai diterbangkan kembali ke Tanah Air mulai dari tanggal 5, 6 sampai 7 September 2018.

Kendati demikian, Kementerian Agama Provinsi Maluku tampaknya tidak main-main untuk persiapan penjemputan kedatangan jemaah haji secara bergilir. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kemenag Maluku Jamaludin Bugis menyebut pihaknya telah menyiapkan sejumlah inovasi baru terkait penyambutan jemaah haji tahun ini.

Pertama disebutkan Kabag TU, agar kedatangan jemaah haji ini gaungnya semakin terasa, Kemenag Maluku tidak lagi menerapkan sistem jemput di bandara. Namun, seluruh kedatangan jemaah haji akan disambut secara meriah di pelataran Masjid Al-Fatah Ambon.

“Yang datang ini Tamu Allah, kalau sejumlah atlet olahraga saja bisa disambut sedemikian meriah kenapa tidak untuk jemaah haji,” kata Jamaluddin saat memberikan arahan dalam rapat Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Provinsi Maluku Tahun 2018 bertempat di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, Jumat (31/8).

Untuk menghemat energi, Kabag Tu mengungkapkan pihak pejabat pemerintah, keluarga dan masyarakat umum tidak perlu lagi jauh-jauh harus ke bandara untuk melakukan penjemputan, semua bisa berkumpul di halaman masjid megah yang berada di jantung Kota Ambon itu.

“Selama ini penjemputan hanya dilakukan di bandara saja, seterusnya di bawah ke Al-Fatah dan diserahkan kepada pihak keluarga. Kami ingin, penjemputan itu langsung di lakukan di halaman masjid itu dan kami akan siapkan ratusan kursi bagi pihak keluarga dan sanak family lainnya agar bisa datang menyambut dan melihat para tamu Allah tiba dengan selamat di daerahnya masing-masing. Sebab kalau di bandara kami berfikir ini akan menjadi beban perjalanan untuk penjemputan disebabkan jarak tempuh yang jauh. Ini yang perlu dievaluasi agar tidak membebankan orang lain untuk datang melihat para tamu Allah yang membawa syiar agama ini,” jelas Kabag TU.

Kemudian menyangkut barang bawaan jemaah haji semisal air zam-zam, pihaknya sudah memulangkannya terlebih dahulu sebelum jemaah haji bertolak dari tanah Suci Mekkah. “Sekarang barang-barang itu kita sudah tempatkan di asrama haji Waiheru Ambon, sehingga hal ini tidak menambah beban angkut bagi jemaah. Saya pikir itu sejumlah inovasi baru kami dari Kemenag Maluku,” tandas Kabag TU terkait inovasi lainnya.

Sementara untuk informasi kondisi terkini jemaah haji, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku H. Yamin saat dikonfirmasi usai rapat persiapan penjemputan tersebut menyebutkan jemaah haji asal Maluku keseluruhan saat ini berjumlah 1069 orang dari 1071.

Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya saat diberakatkan. Ini karena dua meninggal dunia di tanah suci beberapa bulan kemarin. Dua jemaah haji yang meninggal tersebut atas nama Bua Permata Uar bin Daing Matira Rumra asal Kabupaten Maluku Tenggara lantaran menderita sakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan jemaah atas nama Abdullah Rumbawa asal Kabupaten Seram Bagian Timur yang wafat usai menjalani prosesi wukuf di Arafah.

“Selain itu Alhamdulillah kondisi jemaah haji kita semuanya dalam kondisi sehat semua,” imbuh Yamin. Rks-CP | ZM-Inmas

Views: 0